Bisa Picu Obesitas, Ini Sejumlah Makanan yang Sebaiknya Dihindari

Asupan tinggi kalori secara terus-menerus mudah memicu kenaikan berat badan berlebih

ilustrasi

ilustrasi (net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Obesitas atau kelebihan berat badan bisa terjadi karena dipengaruhi pola hidup. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah makan yang kita konsumsi. Rerisiko obesitas meningkat jika sering makan secara berlebihan atau dalam porsi besar.

Asupan tinggi kalori secara terus-menerus mudah memicu kenaikan berat badan berlebih. Agar berat badan senantiasa ideal, selain mengontrol porsi makan. Anda sebaiknya membatasi asupan beberapa jenis makanan pemicu obesitas berikut ini.

Donat

Donat tentunya harus masuk daftar makanan penyebab obesitas. Pasalnya, donat seringnya diolah dengan cara menggoreng adonannya di dalam minyak panas. Proses pengolahan ini meningkatkan asupan lemak trans dan lemak jenuh. Selain itu, kadar gula pada adonan dan topping yang melapisinya juga tinggi. Adonan donat pun menggunakan mentega yang kaya akan lemak jenuh. Gula dan lemak adalah kandungan yang mampu meningkatkan kalori makanan dengan signifikan.

Daging merah

Meskipun merupakan sumber protein, daging merah, seperti daging sapi dan kambing, bisa menjadi salah satu makanan penyebab obesitas. Daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Hal ini bisa berbahaya terutama ketika daging dikonsumsi secara berlebihan. Selain memicu kenaikan berat badan, lemak jenuh pada daging mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat pada darah sehingga Anda rentan mengalami penyakit jantung. Untuk memilih daging yang rendah lemak, Anda bisa memperhatikan warna putih pada permukaannya. Bila cenderung banyak warna putih pada daging, hindari memilihnya karena menandakan kandungan lemak yang tinggi.

Bolu

Anda pasti tidak asing dengan bolu yang manis dengan sensasi krim yang memanjakan lidah. Sayangnya, hal ini justru membuat bolu menjadi makanan pemicu obesitas. Bolu adalah makanan tinggi gula. Kandungan gula berlebih menaikkan jumlah kalori pada makanan. Selain itu, krim dan mentega pada bolu juga tinggi lemak. Dalam 100 gram bolu cokelat lengkap dengan tambahan krim, terdapat kalori sebesar 399 kkal. Jumlah kalori ini relatif tinggi. American Heart Association menyatakan makanan termasuk tinggi kalori jika memiliki kalori sebesar 400 kkal per sajian. Selain itu, tepung yang digunakan pada bolu biasanya berupa refined flour, yakni dari biji-bijian dengan mengelupas kulit arinya. Proses pembuatan tersebut menyebabkan kadar serat pada tepung berkurang drastis. Alhasil, saat diproses di dalam tubuh, bolu bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Es krim

Serupa dengan bolu, es krim juga merupakan makanan penyebab obesitas. Bukan tidak mungkin, kudapan yang satu ini memang tinggi lemak dan gula. Dalam satu sajian es krim seberat 66 gram, lemak yang terkandung sebesar 7,26 gram. Lemak yang ditemukan pada es krim biasanya adalah lemak jenuh. Selain memicu obesitas, lemak jenuh juga memicu penyakit kardiovaskular. Kadar gula pada satu sajian es krim juga cukup tinggi, yakni 14 gram. Padahal, anjuran asupan gula harian yang ditetapkan pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) sebesar 50 gram. Artinya, 28% dari asupan gula harian berasal dari satu sajian es krim. Ini belum termasuk dengan konsumsi gula dari makanan lainnya. Terlebih, dilansir dari riset terbitan Nutrition Reviews, makanan manis juga mampu meningkatkan hasrat ingin makan terus-menerus. Oleh karena itu, konsumsi makanan manis bisa membuat asupan kalori semakin tidak terkontrol sehingga meningkatkan risiko obesitas.

Gorengan

Bahaya gorengan terbukti meningkatkan risiko kenaikan berat badan berlebih. Hal ini dikarenakan minyak goreng kaya akan lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini adalah “lemak jahat” yang mampu menumpuk di tubuh. Lemak jahat jugalah yang membuat gorengan menjadi salah satu makanan penyebab obesitas.

Makanan olahan

Makanan olahan, seperti sosis, kornet, dan makanan beku, terbukti tinggi garam dan lemak jenuh. Tak heran, ketiganya termasuk ke dalam makanan penyebab obesitas. Rupanya, makanan tinggi garam juga mampu memicu obesitas. Garam meningkatkan kadar air pada tubuh. Jadi, berat badan pun bertambah. Selain itu, garam memicu pertambahan kadar lemak pada tubuh.

Soda

Tidak hanya makanan pemicu obesitas, minuman soda mampu membuat berat badan Anda naik. Mengapa? Lagi-lagi, minuman bersoda terbukti tinggi gula. Sekaleng soda kola bahkan terbukti mengandung gula sebanyak 39 gram. Bila menilik AKG, satu sajian kola mampu menyumbang 78% dari asupan gula harian. Padahal, sehari-hari Anda juga mengonsumsi makanan lain yang mengandung gula. Jadi, konsumsi minuman bersoda bisa membuat Anda kelebihan asupan gula. Asupan gula yang berlebih bisa menyebabkan penumpukan lemak di dalam tubuh.

Jus kemasan

Memang, jus berasal dari buah-buahan yang menyehatkan. Namun, penambahan gula pada jus buah justru bisa menaikkan berat badan Anda. Jus kemasan juga lebih rendah serat dan zat gizi penting lainnya. Selain itu, minum jus tidak bisa mengganjal rasa lapar dengan baik selayaknya mengonsumsi buah-buahan utuh. Jadi, ada kemungkinan mengonsumsi jus dalam jumlah besar hanya menimbulkan rasa kenyang dan puas yang sementara. Hal tersebut justru berbahaya karena membuat Anda ingin terus menambah asupan gula.

Exit mobile version