Belasan Hewan Ternak Tidak Diizinkan Masuk Pasar Ternak Batusangkar, Ini Alasannya

hewan ternak

Pemeriksaan hewan ternak di lokasi Pasar Ternak Batusangkar

Klikpositif - JUTAWAN Honda (3000 x 1000 px) Iklan

TANAH DATAR, KLIKPOSITIF – Belasan ekor hewan ternak tidak dapat izin masuk ke Pasar Ternak Batusangkar.

“Dari hasil pemeriksaan tim kesehatan hewan di lokasi Pasar Ternak, ada beberapa hewan yang memiliki gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),” ucap Kabid Perternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tanah Datar Varia Warvis di Batusangkar, Kamis 2 Juni 2022.

Ia menyebut, pemilik atau pedagang yang hewan ternak ini diberikan edukasi dan disuruh putar balik meninggalkan lokasi Pasar Ternak.

Ini bertujuan untuk menjaga ternak yang sudah masuk tidak ikut terpapar virus PMK.

“Para pedagang yang hewan ternaknya tidak dapat izin masuk pasar tidak ada yang protes atau melakukan perlawanan,” tutur Varia.

Menurut Varia, mereka tidak protes, karena mereka menyadari bahaya penyebaran virus PMK tersebut.

Ia mengatakan kebanyakan hewan ternak yang putar balik itu berasal dari dalam provinsi Sumatera Barat.

Sementara dari luar provinsi sudah mengantongi surat izinnya.

Untuk hewan ternak yang berasal dari luar Kabupaten Tanah Datar wajib ada Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal dan wajib menjalani pemeriksaan sebelum memasuki Pasar Ternak Batusangkar.

Sementara untuk ternak yang berasal dari dalam kabupaten wajib menjalani pemeriksaan pada pos pemeriksaan atau pintu masuk Pasar Ternak.

“Kita tetap melakukan pengawasan, setiap hewan yang masuk harus dalam keadaan sehat,,” katanya.

Ia menjelaskan, memang sebelumnya penutupan Pasar Ternak Batusangkar merupakan kesepakatan antara pemerintah daerah dengan pengusaha atau pedagang sapi.

Langkah itu bertujuan sebagai antisipasi terhadap penyebaran virus PMK.

Selama penutupan tersebut pihaknya melakukan sosialisasi kepada peternak tentang langkah-langkah apa saja yang harus mereka lakukan.

Selain sosialisasi, pihaknya juga melakukan sterilisasi seperti penyemprotan disinfektan terhadap pasar ternak.

Salah seorang toke Jawi di Pasar Ternak Batusangkar Irwan Danus mengatakan adanya kasus virus PMK ini sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat dan harga pasar.

“Ada pengaruhnya, harga naik dan pembeli berkurang. Pokoknya harga naik satu sampai dua juta rupiah,” kata Danus.

 

Exit mobile version