PADANG, KLIKPOSITIF
– Memiliki hobi memancing di laut, menjadi motivasi bagi Muhammad Iqbal untuk membuat metal jig (umpan) sebagai solusi untuk menekan biaya memancing. Belajar dari channel YouTube, usaha Iqbal membuat umpan buatan menyerupai ikan itu ternyata tidak sia-sia.
Bahkan, metal jig buatan mahasiswa UNP itu juga dilirik banyak orang. Tidak hanya dari kalangan pemancing di Sumbar, tapi juga dari luar, termasuk dari zona wilayah Indonesia Tengah seperti Gorontalo, Kalibar dan Manado. Tentunya, pundi-pundi uang pun mengalir deras ke kantong Iqbal.
“Alhamdulillah, usaha tidak menghianati hasil. Kini dalam seminggu saya bisa memproduksi metal jig hingga 100 pcs,” kata Muhammad Iqbal saat ditemui klikpositif.com di kediaman orangtuanya, Jalan Padang Besi No 9 B, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Selasa, 7 Juli 2020.
Kalau 100 pcs itu habis terjual, lanjut Iqbal, tentunya besaran uang yang didapat mencapai Rp2 juta. “Saat ini saya membuat berdasarkan orderan. Baru-baru ini, orderan datang dari Pariaman dan Pesisir Selatan, serta beberapa daerah dari luar Sumbar yang dipesan melalui media sosial Facebook, Instagram, grop WhatsApps dan juga Shopee,” ujarnya.
Iqbal menceritakan bahwa metal jig yang Ia buat berawal dari usahanya menjajakan perlengkapan Paramuka dari berbagai Jambore dan Raimuna yang biasanya rutin digelar sekali setiap bulan di berbagai tempat di Sumbar, sudah tidak bisa lagi menjadi andalan untuk menghasilkan uang.
Pasalnya, kebijakan pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai solusi mengendalikan wabah Covid-19, membuat seluruh kegiatan Pramuka di Sumbar dihentikan untuk sementara waktu dan tentunya berdampak kepada dagangannya.
Namun begitu, Iqbal tak menyerah. Sebagai anak tukang jahit dengan ekonomi keluarga pas-pasan, membuat Iqbal harus 'memutar otak' untuk berpikir lebih keras lagi agar Ia bisa membantu keuangan keluarga. Ia pun kemudian mencoba belajar cara membuat metal jig melalui channel youtube.
Tak sampai seminggu lamanya belajar, bungsu dari dua bersaudara pasangan Iwan R (60) dan Asmilita (56) itu dengan berani langsung mempraktekan cara membuat metal jig dengan memanfaatkan peralatan seadanya seperti kompor gas, alat pres tambal ban dan kompor gas. Hasilnya, metal jig buatannya ternyata menyerupai dengan metal jig yang dijual di pasaran.
“Modal awal membuat metal jig hanya Rp100 ribu dan uang itu saya gunakan untuk beli timah, cat dan dompol. Dari modal sebesar itu saya bisa memproduksi metal jig hingga 30 pcs. Metal jig yang saya buat sebagian dijual ke teman-teman yang hobi mancing dan sebagiannya lagi saya pakai sendiri untuk memancing,” ungkap Iqbal.
Merasa yakin dengan kualitas metal jig yang Ia produksi, Iqbal pun mulai percaya diri dan memproduksinya dalam jumlah banyak, karena menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini hanya jualan metal jig yang lebih menjanjikan, apalagi metal jig pada umumnya digunakan oleh pemancing tipe casting/sport fishing
“Sport fishing ini tipe memancing dengan cara umpan dilempar kemudian ditarik dan dilempar lagi. Artinya, tubuh kita dipaksa untuk terus bergerak selama memancing. Dan ini bagian dari olahraga memancing. Nah, tentunya di masa Covid-19 ini, sport fishing ini di anjuran, karena dapat meningkatkan imun tubuh agar tidak terpapar Covid-19,” ujarnya.
Selain menjanjikan, memproduksi metal jig untuk dijual ke pasaran bagi Iqbal tidak hanya membantu keuangan keluarga, tapi juga dapat mempekerjakan kakaknya bernama Ramadhan Nisa Putri yang kini menganggur setelah di rumahkan oleh manajemen toko Sari Anggrek, tempat kakanya bekerja.
“Selain bantu orangtua dan mempekerjakan kakak yabg baru beberapa bulan ini di rumahkan, sebagian uang dari hasil penjualan metal jig saya tabung dan juga saya gunakan untuk biaya kuliah. Mudah-mudahan usaha saya ini semakin berkah dan saya berharap usaha ini bisa terus berkembang,” ujar kader Karang Taruna Lubuk Kilangan itu.
Membuat metal jig bagi Iqbal ternyata sangat mudah. Pertama, jelas Iqbal, siapkan seluruh bahan-bahannya berupa timah, kawat stainless, alat cetak yang terbuat dari dompol, alat pres, stiker hologram, cat dan kompressor. Kemudian panaskan timah hingga mencair.
Di samping menunggu timah mencair, ambil kawat stainless dan dipotong sesuai ukuran metal jig yang akan dibuat. Setelah dipotong, bengkokkan kedua ujung kawat membentuk pola menyerupai kail. Kemudian, timah yang telah mendidih dan kawat stainless yang telah di potong dimasukan ke dalam cetakan.
Setelah menyerupai metal jig, langkah selanjutnya adalah mengaplas atau menghaluskan dan kemudian seluruh metal jig dicat epoxy dan setelah itu kembali diamplas. Selanjutnya, pres stiker hologram ke metal jig dan warnai sesuai keinginan. “Jadi cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama membuat metal jig,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Lubuk Kilangan Zalvenus mengaku bangga dengan apa yang telah diperbuat Muhammad Iqbal, karena di saat UMKM mulai terjun payung, Iqbal malah sebaliknya. “Iqbal bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini. Kami salut dan bangga punya kader seperti Iqbal,” kata Zalvenus.
Sebagai Ketua Karang Taruna, Zalvenus tentu tidak tinggal diam. Dia pun akan terus mendorong Iqbal untuk terus maju dan berkembang, karena fungsi Karang Taruna adalah menyekenggarakan pembinaan pemuda dan kesejahteraan sosial melalui pengembangan dan peningkatan usaha ekonomi produktif (UEP) yang ada.
“Usaha atau kerajinan Iqbal ini merupakan salah satu UEP Karang Taruna di Lubuk Kilangan. Untuk itu, kami dari Karang Taruna Lubuk Kilangan akan terus mensupport Iqbal agar tetap maju dan berkembang bersama pemuda-pemudi lainnya yang tergabung ke dalam wadah Karang Taruna di Lubuk Kilangan,” katanya.(*)