Bawaslu Kota Solok Gandeng Penyandang Disabilitas Kawal Tahapan Pemilu 2024

Ketua dan jajaran Bawaslu Kota Solok memberikan sosialisasi tahapan pemilu terhadap kelompok disabilitas.(Ist)

Ketua dan jajaran Bawaslu Kota Solok memberikan sosialisasi tahapan pemilu terhadap kelompok disabilitas.(Ist)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

Solok Kota, Klikpositif – Menyongsong pelaksanaan tahapan pemilu 2024, Bawaslu Kota Solok mulai tancap gas melakukan pengawasan. Salah satunya dengan menggandeng kelompok disabilitas untuk melakukan pengawasan secara partisipatif.

Ketua Bawaslu Kota Solok, Triati mengatakan, pihaknya secara intensif melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam mengawal tahapan Pemilu 2024. Partisipasi semua komponen sangat penting dalam mewujudkan pemilu berkualitas, berintegritas dan demokratis.

Khusus bagi kelompok disabilitas, Bawaslu Kota Solok bahkan memiliki agenda pertemuan bulanan. Forum tersebut merupakan upaya mendorong kelompok disabilitas untuk tetap berperan dalam proses pemilu.

“Alhamdulillah, bisa bertemu langsung dengan kelompok disabilitas Kota Solok. Keterbatasan bukan halangan untuk tetap berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, termasuk dalam pesta demokrasi,” kata Triati, Minggu (3/7/2022).

Terkait tahapan pemilu 2024, Triati menjelaskan, Pemilihan Umum akan digelar 14 Februari 2024. Pada tanggal tersebut dilakukan pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.

Kemudian, Pemilihan Serentak pada 27 November 2024 masyarakat bakal memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

“Dua momentum penting bagi bangsa dan negara. Bawaslu Kota Solok akan melakukan pengawasan secara langsung terhadap hak-hak penyandang disabilitas pada Pemilu tahun 2024 mendatang. Negara menjamin hak-hak politik kalangan disabilitas,” kata Triati.

Selain itu, ia juga mengajak seluruh anggota kelompok disabilitas untuk bersama-sama mencegah dan menjauhi potensi-potensi terjadinya pelanggaran Pemilu 2024. Terutama politik uang, penyebaran berita bohong, isu SARA serta potensi pelanggaran Pemilu lainnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Disabilitas Kota Solok, Susnawati mengapresiasi Bawaslu yang memberikan perhatian serius terhadap kalangan disabilitas. Kelompok disabilitas Kota Solok memiliki 33 anggota.

“Semoga dapat berperan dalam pengawasan partisipatif Pemilu tahun 2024. Kami berharap pemimpin-pemimpin yang terpilih nantinya juga memiliki kepedulian terhadap kelompok disabilitas di Kota Solok,” kata Susnawati.

Exit mobile version