Bawaslu Kota Solok Gandeng Generasi Muda Aktif Awasi Pemilu

Pemilu 2024

Sosialisasi pengawasan partisipatif Pemilu 2024 oleh Bawaslu Kota Solok terhadap pelajar, mahasiswa dan pemuda.(Klikpositif)

Kota Solok, Klikpositif – Bawaslu Kota Solok, Sumatra Barat meminta pelajar SLTA, mahasiswa dan pemuda untuk ikut melakukan pengawasan partisipatif pemilu 2024 partisipatif. Pengawasan partisipatif sangat penting dalam mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas.

Ketua Bawaslu Kota Solok, Rafiqul Amin mengatakan, saat ini tahapan pemilu sudah berada di masa tenang setelah masa kampanye selama 75 hari. Masa tenang berlangsung selama tiga hari untuk persiapan pelaksanaan pungut hitung 14 Februari 2024 di TPS.

“Masa tenang merupakan tahapan krusial dan banyak potensi pelanggaran. Untuk itu, perlu dukungan bersama dalam mengawal tahapan agar berjalan dengan baik, jauh dari kecurangan,” kata Rafiqul Amin saat sosialisasi pemilu partisipatif, Senin (12/2/2024) di Premiere Hotel.

Sosialisasi melibatkan Osis SLTA atau sederajat Kota Solok, Organisasi kemahasiswaan dan organisasi kepemudaan. Hadir langsung komisioner Bawaslu, Ilham Eka Putra dan Eka Rianto. Bawaslu menggandeng narasumber Reno Fernandes dan Heri Faisal.

Rafiqul Amin menjelaskan, politik uang menjadi momok yang mengancam integritas pesta demokrasi. Praktik ini kerap ditemui di saat pemilu, namun amat sulit untuk mengungkapnya. Modusnya cukup beragam dan sulit untuk dibuktikan.

Kendati demikian, kata Rafiqul Amin, pihak Bawaslu Kota Solok tetap memberikan perhatian serius terhadap potensi politik uang di pemilu 2024. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat dan generasi muda.

“Ini harus diluruskan, banyak yang beranggapan uang yang diterima untuk memilih seseorang pada pemilu merupakan rejeki. Tapi, sesuai syariat Islam, hal itu merupakan suap. Ancaman dosanya sangat besar,” terang aktivis Muhammadiyah itu.

Rafiqul Amin sangat mengharapkan partisipasi masyarakat dalam mengawal pelaksanaan pemilu. Baik dalam masa tenang, terlebih di tahapan pemungutan dan penghitungan suara (Tungsura) pada 14 Februari 2024 nanti.

“Jika hanya Bawaslu, maka akan sulit karena jumlah SDM yang amat sangat terbatas, untuk itu perlu peran masyarakat luas. Tidak hanya mengawasi peserta pemilu, namun juga pelaksana dari pemilu itu sendiri,” harapnya.

Kenapa Penting Awasi Pemilu

Dosen Departemen Sosiologi UNP, Reno Fernandes menjelaskan, semua elemen berkepentingan untuk mengawal pemilu 2024. Hal ini karena transisi kepemimpinan akan mempengaruhi arah bangsa serta kebijakan di masa mendatang.

Dalam pasal 33 UUD 1945 pasal 3 disebutkan, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Artinya, pengelolaan sumberdaya yang ada di Indonesia akan dijalankan oleh pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, yang akan kita pilih nanti. Kalau yang terpilih baik, maka kebijakannya akan baik pula bagi masyarakat seperti kita, jika tidak, akan berdampak juga,” terang peneliti di Revolt institut itu.

Di hadapan pelajar ia menegaskan, sistim pendidikan, biaya pendidikan, hingga sendi kehidupan lainnya akan ditentukan oleh kebijakan politik. Untuk itu, kaum pelajar hingga mahasiswa serta generasi muda punya kepentingan besar di pesta demokrasi 14 Februari 2024 nanti.

“Kalau terpilih orang-orang yang peduli pendidikan, maka mereka akan melahirkan kebijakan dalam pengembangan pendidikan menuju arah lebih baik. Dan jika tidak, sudah bisa kita bayangkan apa yang terjadi dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, Heri Faisal menjelaskan, generasi muda punya ruang terbuka dalam ikut mengawal pesta demokrasi. Salah satunya dengan kedekatan generasi muda dengan teknologi informasi.

“Manfaatkan media digital untuk literasi. Pelajari berbagai rekam jejak dari kandidat yang maju sehingga tidak mudah tertipu dengan penggiringan isu tertentu. Akhirnya, tentukan siapa yang lebih baik untuk menjadi wakil dan pemimpin 5 tahun mendatang,” terang Heri.

Dalam pengawasan partisipatif, generasi muda juga bisa memanfaatkan perangkat digital untuk mengawal pemilu. Jika ada dugaan pelanggaran, bisa mendokumentasikan dan menyampaikan kepada Bawaslu.

Sementara itu, Ilham Eka Putra mengajak seluruh pelajar yang sudah masuk usia pilih untuk memberikan hak suaranya pada pemilu 2024. Kontribusi suara dari pemilih cerdas memberikan sumbangsih besar untuk kemajuan di masa mendatang.

“Jangan mudah dirayu dengan iming-iming uang atau lainnya. Jadilah pemilih rasional dan cerdas, pilih mereka berkompetensi dan layak, bukan yang menghalalkan politik uang uang mencari jabatan,” pesan Ilham Eka.

Exit mobile version