Batang Agam Dipenuhi Sampah, Pemkab dan Warga Binu Gelar Aksi Bersih

Sampah yang menyumbat Batang Agam ini mayoritas batang bambu. Sebagiannya terdapat pohon tumbang, botol minuman dan sampah rumah tangga.

Masyarakat membersihkan tumpukan sampah di aliran Batang Agam

Masyarakat membersihkan tumpukan sampah di aliran Batang Agam (Ist)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

AGAM, KLIKPOSITIF — Masyarakat Binu, Nagari Kamang Hilir, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, melaksanakan gotong royong membersihkan batang Agam yang tersumbat akibat tingginya volume sampah, Minggu (22/9).

Sampah yang menyumbat Batang Agam ini mayoritas batang bambu. Sebagiannya terdapat pohon tumbang, botol minuman dan sampah rumah tangga.

Selain masyarakat, aksi bersih Batang Agam juga diikuti Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam Hamdi, Camat Kamang Magek Rio Eka Putra, personel Satpol PP, BPBD, Wali Nagari Kamang Hilir, Khudri Elhami dan eali jorong.

Menurut warga sekitar, sampah sudah lama menumpuk, tepatnya di tikungan yang terdapat di Batang Agam. Sehingga kelancaran aliran air menuju lahan pertanian warga menjadi terganggu.

Dengan kondisi itu, camat dan wali nagari serta warga sepakat untuk melakukan aksi bersih, supaya aliran air terbesar di kecamatan itu kembali normal.

Camat Kamang Magek, Rio Eka Putra mengatakan, kegiatan ini merupakan tindakan awal untuk mengatasi sampah yang saat ini masalahnya sangat kompleks. Yang saat ini telah dilakukan antisipsi, kedepan akan dibuat langkah-langkah terpadu dan terstruktur bagaimana mengatasi sampah dari awal.

“Mulai dari tempat pembuangan sampah, pemilahan dan segala macamnya, supaya sampah tidak bertebaran dimana-mana,” ujarnya.

Dengan begitu, camat mengharapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah di sungai, sebab efek negatifnya sangat besar seperti di Batang Agam. Apabila datang musim hujan air meluap ke lahan pertanian masyarakat. Kalau tidak air sulit didapatkan karena tersumbat.

Terkait tersumbatnya Batang Agam, pihaknya akan berkoordinasi dengan komunitas sungai dan mengusulkan proposal bantuan alat berat kepada pihak komunitas. Sebab selain tersumbat, Batang Agam juga sudah dangkal. Sehingga akan menimbulkan dampak yang luar biasa lagi apabila air meluap.

Kepala DLH Agam, Hamdi mengatakan, sampah yang dikeluarkan dari Batang Agam akan dibawa ke TPA Regional Payakumbuh dan sekarang satu unit truk sampah sudah standby di lokasi goro.

“Kita apresiasi antusis masyarakat mengikuti goro ini. Semoga ke depannya masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk menjaga lingkungan dari sampah,” pungkasnya. 

Exit mobile version