Banyak Konten Penyiksaan Hewan Berasal dari Indonesia, Muhaimin: Ambil Langkah Represif

Muhaimin menambahkan, beberapa penelitian menunjukkan penyiksaan hewan sangat erat berhubungan dengan kriminalitas, termasuk kekerasan terhadap manusia.

Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin

Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin (Net)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Berdasarkan data Asia For Animals Coalition, Indonesia menempati negara urutan pertama di dunia yang paling banyak mengunggah konten kekejaman terhadap hewan di media sosial.

Dari 5.480 konten yang dikumpulkan, sebanyak 1.626 konten penyiksaan berasal dari wilayah Indonesia. Merespon hal ini, Wakil Ketua DPR RI Gus Muhaimin meminta tidak ada lagi kasus kekerasan atau penyiksaan terhadap hewan.

Gus Muhaimin menuturkan menjamurnya kasus kekejaman pada hewan di Indonesia belakangan ini butuh perhatian khusus.

“Kasus kekejaman pada hewan di tanah air masih kerap terjadi, dalam kerangka itu kita minta kepada pemerintah supaya segera mengambil langkah represif terhadap pelaku kekerasan dan penyiksaan hewan – hewan yang membahayakan,” ungkap Gus Muhaimin.

Muhaimin menambahkan, beberapa penelitian menunjukkan penyiksaan hewan sangat erat berhubungan dengan kriminalitas, termasuk kekerasan terhadap manusia.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mendorong pemerintah agar serius memperhatikan aspek-aspek perlindungan kepada hewan liar maupun hewan peliharaan. Mengingat, kesejahteraan hewan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat.

Selanjutnya, tambah dia, perlu penyempurnaan regulasi untuk menghentikan kekejaman terhadap hewan.

Regulasi perlindungan terhadap hewan ini bisa disempurnakan baik dalam peraturan pemerintah maupun peraturan daerah. “Sehingga penanganan tindak kekerasan dan penyiksaan kepada hewan bisa cepat dilakukan, termasuk pembunuhan anjing atau jual beli daging anjing. Sebab, hal itu bukan saja penyiksaan tapi juga membahayakan kesehatan dan lalu lintas rabies di tanah air kita,” tandasnya.

Exit mobile version