PADANG, KLIKPOSITIF- Balitbang Provinsi Sumbar menerapkan inovasi E- Riset (Elektronik Riset), Inovasi Respect (Respon Penelitian Cepat) dan Inovasi e-verification SPJ (Elektronik Surat Pertanggungjawaban Kegiatan).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sumbar Drs. Bustavidia, MM dalam sambutannya mengatakan Inovasi E- Riset merupakan inovasi yang bertujuan untuk memberikan informasi, menghimpun, menyebarluaskan dan mempublikasikan penelitian dan pengkajian Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian kepada seluruh pihak yang membutuhkan seperti Perguruan Tinggi, Lembaga di Litbang di Daerah dan stakeholders lainnya.
Balitbang juga membuat Inovasi Respect yang bertujuan melakukan penelitian secara cepat tanpa menunggu tersedianya anggaran. Melalui inovasi dapat dilakukan penelitian yang memberikan rekomendasi kebijakan secara cepat kepada Kepala Daerah maupun OPD Teknis dalam percepatan pembangunan daerah sehingga bisa langsung dieksekusi pada tahun berjalan tanpa menunggu selesai tahapan penganggaran.
Salah satu penelitian tersebut adalah Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Kabupaten Solok Selatan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru Terhadap Rencana Pembangunan Sungai Sungkai-Log Batu Sandi-Sungai Rumbai dan Feeder Jalan Tol Rengat-Dharmasraya (Kabupaten Solok Selatan).
Sementara itu dibuatnya Inovasi e-verification SPJ (Elektronik Surat Pertanggungjawaban Kegiatan) bertujuan untuk mempermudah memperoleh informasi berkaitan dengan verifikasi online sehingga pengelola kegiatan dapat mencairkan SPJnya dalam waktu yang lebih cepat yaitu dapat dilaksanakan dalam waktu 2-3 jam, sementara dengan sistem manual selesai dalam 2-3 hari.
Pada acara Rakor Kelitbangan tanggal 22 Juni 2023 bertempat di Istana Bung Hatta Bukittinggi, Bustavia juga menyampaikan selain 3 Inovasi yang telah diterapkan, Balitbang juga akan mengujicobakan Inovasi Pakan Ternak Berbasis Probiotik Nabati (Panter Si Rona) pada bulan Juli 2024.
Inovasi Pakan Ternak Berbasis Probiotik Nabati (Panter Si Rona) bertujuan untuk mencarikan solusi bagi peternak/petani karena tingginya harga pakan dan terbatasnya ketersediaan pakan yang berkualitas. Diharapkan melalui inovasi ini peternak/petani dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal untuk menghasilkan pakan berkualitas dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak.
Bustavidia berharap agar semua peserta yang hadir pada acara Rakor Kelitbangan dapat membuat berbagai inovasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan memberikan solusi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Lakukan terus inovasi sebagaimana spirit inovasi Balitbang “Inovasi Tiada Henti” ujarnya.