Apa yang Terjadi di Jalur Gaza?

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

KLIKPOSITIF – Mesir mengatakan akan membuka perbatasan Rafah hari ini, Jumat (20/10) untuk mengizinkan truk membawa pasokan bantuan ke Gaza selatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa akses mendesak ke Gaza diperlukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan dan pasokan medis. Dikatakan ada risiko berkembangnya krisis kemanusiaan jangka panjang.

Israel memutus pasokan makanan, air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza setelah serangan Hamas. Dikatakan bahwa mereka tidak akan mengakhiri “pengepungan” sampai Hamas membebaskan sandera.

Akses terhadap air terbatas dan badan pengungsi Palestina PBB, Unrwa, mengatakan kekhawatiran terhadap dehidrasi dan penyakit yang ditularkan melalui air sangat tinggi. Laporan tersebut memperingatkan bahwa orang akan mulai mati tanpa air.

Rumah sakit di Gaza yang kewalahan diyakini hampir kehabisan bahan bakar untuk mengoperasikan generator cadangan, sehingga membahayakan ribuan pasien.

Rumah sakit dan fasilitas kesehatan juga rusak akibat ledakan, dan banyak orang dilaporkan tewas akibat ledakan di rumah sakit Al-Ahli Arab di Kota Gaza pada hari Selasa.

Pejabat Palestina mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh serangan udara Israel. Namun, militer Israel bersikeras bahwa serangan tersebut adalah akibat dari kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh Jihad Islam Palestina – sebuah tuduhan yang dibantah oleh kelompok militan tersebut.

Pada Rabu (18/10), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Joe Biden mendukung penyangkalan Israel, dengan mengatakan bahwa ledakan tersebut tampaknya disebabkan “oleh pihak lain”.

Kunjungan Biden ke Israel dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritasnya terhadap negara tersebut setelah serangan Hamas dan meredakan ketegangan regional. Namun para pemimpin Arab membatalkan rencana pertemuan dengannya di Yordania setelah ledakan tersebut.

Sekitar 600.000 orang telah meninggalkan Gaza utara sejak Israel memerintahkan 1,1 juta orang yang tinggal di sana untuk pindah ke selatan lembah sungai yang dikenal sebagai Wadi Gaza, menjelang rencana serangan darat Israel.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan kepada warga sipil untuk mengabaikan perintah untuk mengevakuasi wilayah utara.

Pada hari Rabu, militer Israel mengulangi peringatan kepada orang-orang yang masih berada di utara. Dikatakan juga bahwa, “jika perlu”, bantuan internasional akan dikirim ke “zona kemanusiaan” di al-Mawasi, sebuah wilayah di pantai dekat kota Rafah di selatan.

Dilansir dari laman BBC, Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana bantuan akan disalurkan ke sana.

Exit mobile version