Apa Julukan Kota Bukittinggi?

Mengapa Jam Gadang dan Big Ben di sebut sebagai jam kembar?

Jam Gadang, ikon Kota Bukittinggi. (Haswandi/klikpositif)

Klikpositif Supernova Honda (3000 x 1000 piksel)

BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Bukittinggi merupakan Kota Wisata dan Tujuan Wisata Sumatera Barat. Lalu, apa julukan Kota Bukittinggi?

Mengutip dari laman resmi Pemerintah Kota Bukittinggi, dulunya saat zaman Belanda, Bukittinggi dapat julukan Parijs van Sumatera.

Ini karena Kota Bukittinggi terlihat indah, dan keindahannya tak kalah dengan Kota Paris, Francis.

Oleh karena itu, pembangunan di Kota Bukittinggi waktu itu mirip di Kota Prancis.

Artinya, Kota Bukittinggi memiliki tempat indah yang favorit, seperti yang ada di Kota Paris.

Namun julukan itu kemudian sirna dan akhirnya terlupakan. Kini Kota Bukittinggi mendapat julukan sebagai Kota Jam Gadang.

Kota Jam Gadang

Julukan sebagai Kota Jam Gadang kini telah melekat bagi Kota Bukittinggi. Ini karena Bukittinggi memiliki ikon Jam Gadang.

Jam Gadang (Jam Besar) adalah sebuah menara jam yang berukuran besar.

Jam Gadang ini sendiri berada di jantung kota, tepatnya di kawasan Pasa Ateh (Pasar Atas) Bukittinggi.

Tinggi menara Jam Gadang ini mencapai 26 meter. Ada empat sisi menara jam, yang masing-masingnya berdiameter 80 senti meter.

Jam Gadang ini sendiri dibangun pada tahun 1926 hingga tahun 1927 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda.

Yazid Rajo Mangkuto dari Koto Gadang Kabupaten Agam, merupakan perancang Jam Gadang.

Sementara jam nya tersebut merupakan hadiah dari Ratu Belanda, Wilhelmina.

Semenjak awal hingga sekarang, Jam Gadang telah mengalami tiga kali perubahan pada bagian atasnya.

Pada awal dibentuk zaman Hindia Belanda, bagian atap Jam Gadang berbentuk bulat dengan patung ayam.

Kemudian pada penjajahan Jepang kembali berubah, dan waktu itu bagian atasnya menyerupai Kuil Shinto.

Baru setelah Indonesia merdeka, bagian atas Jam Gadang Bukittinggi berubah menjadi atap gonjong, seperti rumah adat Minangkabau.

Jam Gadang merupakan objek wisata di Bukittinggi yang selalu ramai pengunjungnya, baik oleh wisatawan lokal maupun manca negara.

Tidak ada biaya masuk bagi pengunjung yang datang ke Jam Gadang Bukittinggi. Lokasinya juga sangat strategis.

Di sekitar Jam Gadang ada Pasar Atas serta Pasar Lereng bagi yang ingin belanja.

Sementara bagi pecinta kuliner, bisa menyantap masakan Nasi Kapau di pusat kuliner Los Lambuang, yang berada di sebelah Pasar Lereng.

Jam Gadang Bukittinggi juga mudah terjangkau pengunjung, karena akses kendaraan roda dua dan roda empat bisa langsung ke tempat itu.

Radius kurang dari satu kilometer juga banyak hotel dan penginapan yang membuat pengunjung bisa berjalan kaki ke Jam Gadang dari lokasi penginapan.

Exit mobile version