KLIKPOSITIF- Pendaftaran lomba Apresiasi Museum tingkatpelajar Luhak Limapuluh Kota resmi ditutup pada 10 Desember2022. Antusiasme pelajar tergolong tinggi dalam mengikutiperlombaan ini.
Menurut salah seorang juri Lomba Apresiasi Museum Tingkat Pelajar Luhak Limapuluh Kota, Iyut Fitra, bahan tulisan dalamperlombaan Β yang masuk cukup banyak dikirim para pelajar.
“Antusiasme siswa bagus. Banyak para pelajar Limapuluh Kota yang ikut serta dalam perlombaan,” ujar Fitra, Minggu(11/12/2022).
Fitra mengatakan, para pelajar sebelumnya telah mendatangimuseum kemudian menuliskan pengalaman yang didapat. Perlombaan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pelajarmengapresiasi sebuah museum perjuangan.
“Selain itu agar penanaman memori tentang perjuangan tidakhanya datang dari buku, tapi juga museum,” jelasnya.
Pemenang dalam perlombaan akan diumumkan pada 14 Desember 2022 saat malam penutupan Festival PDRI di Payakumbuh.
Kurator Buya Zuari Abdullah menyebutkan, Lomba ApresiasiMuseum mendorong minat bakat generasi muda tentang sejarah.
“Selain itu perlombaan ini juga untuk mengasah kemampuanpelajar menulis,” katanya.
Selain Lomba Apresiasi Museum, kata Buya Zuari, juga terdapatlomba menulis esai tentang Pemerintahan Darurat RepublikIndonesia (PDRI) tingkat nasional. Lomba ini mengangkat tematokoh-tokoh PDRI.
Ia mengatakan, lomba menulis ini diadakan untuk mengangkatkembali catatan tentang PDRI yang mungkin belum diketahui. Sehingga mendapatkan nilai-nilai dominan dari sejarah PDRI tersebut.
“Walaupun sejarah PDRI berlangsung hanya sekian bulan, tapibanyak catatan sejarah yang perlu diangkat, dan selama inibelum tercatat,” jelasnya.
Peserta lomba, kata Zuari, dapat menggali informasi tentangseluk-beluk PDRI di berbagai sisi. Terutama terkait dengan temaperlombaan yakni tokoh-tokoh PDRI.
“Tema itu kami angkat sebab kita secara umum telah merasakantentang krisis ketokohan. Sementara apa yang dicontohkan oleh tokoh-tokoh PDRI itu merupakan bagian bentuk ketokohanMinangkabau yang telah dirindukan saat ini karena kelangkaanketokohan,” tuturnya.
Menurut Buya Zuari banyak hal yang diharapkan dengandiadakannya lomba ini. Salah satunya tentang catatan dan informasi ketokohan hingga perjalanan sejarah yang mengikutitokoh-tokoh itu.
“Dan termasuk mendorong minat bakat generasi muda tentangsejarah, dan untuk mengasah kemampuan mereka menulis,” tuturnya