Akui Rudapaksa Nia Penjual Gorengan di Padang Pariaman, Polisi Sebut Pengakuan IS Berubah-Ubah

Polisi masih mendalami motif IS melakukan tindakan keji tersebut

Tampang IS, tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman

Tampang IS, tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman

KLIKPOSITIF – Kepolisian Resor Padang Pariaman tengah mendalami kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari (18).

Pelaku yang berinisial IS tersebut saat ini sudah diamankan dan ditahan oleh pihak Kepolisian pada Kamis (19/9) sore WIB.

Ia berhasil dibekuk petugas gabungan dari Polda Sumbar dan Polres Padang Pariaman setelah melakukan perburuan selama 11 hari.

Saat diringkus, IS sempat bersembunyi di loteng sebuah rumah yang berada di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman, tak jauh dari lokasi kejadian.

Penangkapan IS cukup dramatis. Sebab selain ia bersembunyi, proses penangkapan ini juga turut menyita perhatian warga di kawasan itu.

Lantas terkait kasus, Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan, IS sudah mengakui perbuatannya.

“Yang bersangkutan sudah mengakui bahwa dia yang melakukan pemerkosaan dan pembunuhan,” katanya.

“Namun pemeriksaan yang lebih intensif masih terus kami lakukan, sebab pengakuannya masih berubah-ubah,” imbuh Faisol.

Kepada Polisi, sebut Faisol, Is mengaku bahwa dirinya melakukan tindakan keji tersebut sendirian.

Namun pihaknya tidak langsung percaya, sehingga petugas pun terus menggali pengakuan IS yang dipadukan dengan pengakuan sejumlah saksi.

“Sejauh ini dia mengaku melakukannya sendiri, tapi kami masih terus mendalami.”

“Proses BAP langsung dilakukan, dan penyelidikan berupa pemeriksaan saksi-saksi yang sebelumnya telah diperiksa,” beber Faisol.

Diketahui, penangkapan IS menyita perhatian publik sejak Kamis (19/9) sore WIB. Tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya.

Pantauan Klikpositif menggunakan plaform monitoring Brand24 pada Jumat (20/9) dinihari WIB, total ada 20 ribu lebih percakapan yang menghiasi linimasa media sosial sejak sore kemarin.

Puluhan ribu percakapan perihal penangkapan IS tersebut hampir 95 persen di antaranya bersentimen negatif. Hanya 5 persen warganet yang bersikap netral atas isu itu.

Tingginya sentimen negatif percakapan publik terhadap penangkapan IS ini, menandakan kegeraman netizen atas kelakuan IS.

Bahkan, tidak sedikit yang mendesak pihak Kepolisian agar menghukum IS dengan hukuman yang paling berat, yakni hukuman mati.

“Alhamdulillah yaallah pembunuh Nia penjual gorengan wes kenek , Intine kudu dibunuh Pelakune,” demikian salah satu cuitan warganet dengan akun @bagus**** di X.

“Alhamdulillah akhirnya Pelaku pembunuh Nia tertangkap juga. Semoga Pelaku dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa hukum mati saja,” bunyi cuitan akun X @nyamel****.(*)

Exit mobile version