AGAM,KLIKPOSITIF – Seperti yang diberitakan sebelumnya, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kabupaten Agam termasuk kedalam 7 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan angka prevalensi stunting.
Kabupaten Agam mengalami kenaikan sebesar 5,5% dari awalnya 19,1% menjadi 24,6%.
“Usai pertemuan forum tingkat provinsi, kita akan gelar rapat koordinasi stunting untuk tingkat Kabupaten Agam,” ujar Wakil Bupati sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Agam, Irwan Fikri, dikutip Kamis 13 April 2023.
Dikatakan, dari beberapa pemikiran yang disampaikan narasumber disimpulkan, cara terbaik untuk menangani stunting adalah dengan melakukan pencegahan.
Untuk itu, kita akan laksanakan rapat koodinasi stunting tingkat Kabupaten Agam diharapkan akan terbentuk strategi baru yang dapat digunakan dalam rangka menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Agam,”ungkap Irwan Fikri.
Irwan Fikri menyampaikan salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menurunkan stunting yaitu, dengan memberikan vitamin berupa zat besi kepada anak-anak.
“Ini kita lakukan agar anak-anak yang ada di Kabupaten Agam dapat tumbuh menjadi anak yang sehat dan terhindar stunting.
Selain vitamin sambungnya, Pemkab Agam juga memaksimalkan sinergitas dengan para ulama agar para pengantin muda bisa mendapatkan pembekalan sehingga rohani dan jiwanya dapat siap untuk berumah tangga.
“Selanjutnya, kita juga akan memperkuat para kader posyandu baik dari alat maupun prasana ilmu pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada pasangan yang akan dan sudah menikah sehingga dapat melahirkan anak yang sehat dan terhindar dari stunting,” tuturnya.
Irwan Fikri berharap, kedepan Kabupaten Agam akan menjadi daerah penghasil sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.
“Untuk itu, tentu stunting di Kabuaten Agam harus kita hapuskan,”ujarnya.
Selain itu, kepada seluruh OPD dan stackholder terkait Irwan Fikri menghimbau agar dapat bersinergi untuk saling membantu dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Agam.
Sementara itu, kepada para remaja yang akan menikah dan sudah menikah agar dapat menambah ilmu tentang gizi sehingga nantinya anak yang lahirkan tidak akan mengalami gizi buruk.
“Kepada masyarakat Kabupaten Agam, mari kita saling bergotong-royong untuk membantu sesama kita agar Agam dapat menjadi kabupaten yang memiliki generasi yang sehat dan masyarakat sejahtera,” imbuhnya.
(*)