AGAM,KLIKPOSITIF – Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama dan Kemnaker mengadakan sosialisasi pelatihan vokasi dan pemagangan di Nagari Kubang Putiah, Sabtu 21 September 2024.
Kegiatan ini diikuti ratusan warga dan terlaksana atas inisiatif dari Komisi IX DPR-RI bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Anggota Komisi IX DPR-RI, Ade Rezki Pratama, menyampaikan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai mekanisme kerja di luar negeri.
Ia berharap hal ini dapat membantu masyarakat lebih siap dan kompeten dalam menjajal kesempatan bekerja di luar negeri.
“Kami kira ini menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk kita semua, sebab tak semua maayarakat memahami mekanisme untuk bekerja di luar negeri,” ungkap Ade.
Ia juga berharap bahwa melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih memahami dan menambah wawasan untuk meraih peluang kerja di luar negeri.
“Untuk itu, diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat dapat menambah pengetahuan dan pemahaman untuk mampu menjajal lapangan pekerjaan di luar negeri,” jelasnya.
Selain itu, tokoh masyarakat Kabupaten Agam, Martias Wanto, Dt. Maruhun, turut memberikan pandangan mengenai situasi ketenagakerjaan di daerah.
Menurutnya, permasalahan utama di Kabupaten Agam adalah kurangnya lapangan kerja yang sesuai dengan harapan pemuda.
“Persoalan kita ke daerah saat ini adalah kita kurang lapangan kerja,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa sebenarnya lapangan pekerjaan tersedia, namun tidak sesuai dengan keinginan para pemuda.
“Di kampung, bukan kekurangan lapangan pekerjaan, tapi tidak sesuai dengan yang diidamkan pemuda,” tambahnya.
Martias juga mencatat bahwa generasi muda saat ini lebih kritis dalam menilai keahlian mereka dan berani menawarkan harga untuk jasa yang mereka tawarkan.
“Hari ini, anak-anak kita sudah semakin kritis, dia mampu menawarkan harga untuk keahliannya. ‘Saya bekerja di sini, segini gaji yang saya tawarkan, mudah-mudahan kalau lancar jalan, 15 tahun lagi saya menggantikan bapak’, ini yang kita harapkan,” tuturnya.
Pihak Kementerian Ketenagakerjaan, Sub Koordinator Promosi dan Kerjasama Pemagangan, Freddy Mangapul Marojohan Sinurat, turut hadir untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai program pelatihan vokasi yang ditawarkan pemerintah.
Freddy menjelaskan bahwa pelatihan tersebut diadakan melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) dan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), yang dikelola langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas).
“Tujuan dari lembaga ini adalah untuk melatih tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pengangguran,” jelas Freddy.
Menurutnya, saat ini Indonesia memiliki 21 UPT BPVP dengan 12 jurusan yang dapat diikuti oleh siapa saja tanpa batas usia, karena pelatihan ini bersifat inklusif.
Lebih lanjut, Freddy menegaskan bahwa pemerintah, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan, telah menyiapkan berbagai program pelatihan yang mencakup keahlian teknis, manajerial, peningkatan produktivitas, hingga kewirausahaan.
Program-program ini dirancang untuk mengatasi kesenjangan antara jumlah lulusan baru dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
“Berbagai program-program pelatihan sudah disiapkan oleh pemerintah, khususnya dari Kementerian Ketenagakerjaan. Program pelatihan tersebut baik yang bersifat teknis, manajerial, peningkatan produktivitas, maupun kewirausahaan,” tambahnya.
Freddy juga menekankan bahwa setiap tahunnya, Indonesia menghadapi banyak lulusan baru setingkat SMA maupun sarjana yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.
(*/Rel)