Ada 6 Putra Minang dalam Kabinet Merah Putih Prabowo, Siapa Saja Mereka?

Para Menteri dan Wakil Menteri dilantik hari ini

Daftar menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto

Daftar menteri Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto

Hayati Motor Padang

KLIKPOSITIF – Presiden Prabowo Subianto resmi melantik jajaran menterinya yang mengisi Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pelantikan ini dilaksanakan pasca pengumuman jajaran kabinet yang disampaikan Prabowo, pasca resmi menjabat sebagai Presiden ke 8, Minggu (20/10) kemarin.

Prabowo mengumumkan daftar Menteri dan Wakil Menteri yang mengisi kabinetnya didampingi oleh Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, tampak pula hadir Ketua DPP Partai Gerindra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

Adapun menurut rencana, usai para Menteri dilantik, Prabowo juga bakal melantik Wakil Menterinya pada siang hari nya.

“Siang harinya akan dilantik para Wakil Menteri,” katanya.

Adapun tokoh-tokoh yang dipilih Prabowo untuk mengisi jabatan di dalam kabinet berasal dari berbagai latar belakang.

Mulai dari politisi, akademisi, militer, polisi, pengusaha, profesional dan praktisi hukum. Beberapa di antaranya bahkan ada yang merupakan putra asli Minangkabau.

Klikpositif pun sudah menghimpun daftar tokoh-tokoh putra Minangkabau yang dipanggil Prabowo masuk ke dalam Kabinet Merah Putih. Berikut daftarnya.

1. Fadli Zon

Fadli Zon merupakan politisi Partai Gerindra yang berasal dari Payakumbuh. Ia memiliki gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang.

Selama berpolitik, mantan aktivis 98 ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014–2019.

Bersama Prabowo Subianto, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.

Sejak 8 Oktober 2015 hingga 2019, ia juga dipercaya sebagai Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Se-Dunia.

Fadli Zon sendiri lahir di Jakarta, dan merupakan putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim.

Ia dipercaya oleh Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Kebudayaan.

2. Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, pada 5 Februari 1956. Ia terkenal sebagai pengacara, pakar hukum tata negara, politikus, hingga intelektual Indonesia.

Ia menamatkan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Lalu melanjutkan ke University of the Punjab, Pakistan, serta meraih gelar doktor di Universitas Sains Malaysia.

Yusril mengawali karier sebagai dosen di Universitas Indonesia, dan kini dipercaya mengemban jabatan Menteri Koordinator Bidang Hukum Ham, Imigrasi dan Kemasryakatan.

Selain itu, ia juga aktif di sejumlah organisasi Islam, seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Selama masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Yusril menjadi Menteri Sekretaris Negara.

Berbicara mengenai silsilah keluarga, banyak yang mengatakan bahwa ia adalah keturunan Kesultanan Johor dari pihak ayah, sedangkan ibunya berasal dari keluarga Minang.

Yusril sendiri dilahirkan dari pasangan suami istri Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon.

Kakek buyutnya, Haji Thaib, merupakan seorang bangsawan asal Kesultanan Johor, Malaysia. Mereka menetap di Belitung sejak awal abad ke-19.

Sementara Nursiha atau ibu Yusril berasal dari Aie Tabik, Payakumbuh, Sumatera Barat.

Neneknya Nursiha merantau dari Minangkabau hingga menetap di Belitung mulai abad ke-19.

3. Hasan Nasbi

Tokoh satu ini merupakan pria kelahiran Kota Bukittinggi, Ibunya merupakan adik satu bapak dari Ahmad Syafi’i Ma’arif, ulama dan cendikiawan Muslim Indonesia.

Ia adalah seorang konsultan politik Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan sejak 19 Agustus 2024.

Ia merupakan salah satu Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Hasan Nasbi pernah sebentar menjadi wartawan Kompas antara 2005 hingga 2006.

Setelah menekuni profesi sebagai wartawan, ia menjadi peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008.

Setelah itu, ia mendirikan Cyrus Network, sebuah lembaga survei, yang kemudian membuatnya berkenalan dengan Wali Kota Surakarta Joko Widodo.

Saat itu, sosok Jokowi yang berdasarkan hasil survei lembaganya didorong untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, dan kini menjabat sebagai Kepala, Kantor Komunikasi Presiden.

4. Dony Oskaria

Dony Oskaria adalah seorang profesional yang menjabat sebagai Direktur Utama Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney), perusahaan induk BUMN pariwisata Indonesia.

Sebelumnya menekuni perusahaan tersebut, ia dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia.

Dony lahir di Tanjung Alam, Tanah Datar, Sumatera Barat pada tahun 1969. Di masa kecil ia hidup susah karena orang tuanya hanya bekerja serabutan.

Setelah menempuh pendidikan dasarnya di kampung halaman, ia kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya di Padang dan kemudian Jakarta.

Dony sempat kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Andalas, Padang. Namun karena kurang cocok di jurusan tersebut, ia lalu pindah ke Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.

Dia menyelesaikan program MBA-nya pada tahun 2009 di The Asian Institute of Management, Filipina.

Dony memulai kariernya di Bank Universal sebagai petugas call center hingga menjadi kepala divisi personal banker.

Pada tahun 2004 ia pindah ke Bank Mega hingga dipercaya menjadi CEO di berbagai anak perusahaan CT Corp.

Karena investasi CT Corp di Garuda Indonesia, Dony ditunjuk untuk mewakili CT Corp di perusahaan penerbangan pelat merah itu.

Ia dipercaya sebagai anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia sejak akhir 2014.

Pada Januari 2016, Presiden Jokowi memintanya menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden Bidang Ekonomi dan Industri di Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).

Kala itu ia dipercaya sebagai Ketua Kelompok Kerja untuk industri pariwisata yang bertanggung jawab mengembangkan industri pariwisata di Indonesia, sebelum kemudian dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.

5. Yassierli

Yassierli adalah seorang pakar ergonomi industri Indonesia yang saat ini menjadi Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia merupakan seorang putra Minangkabau kelahiran Kota Padang, dan tercatat sebagai alumni SMA Negeri 1 Padang.

Ia menempuh S-1 di FTI ITB (1993-1997) dan S-2 di Program Studi Teknik dan Manajemen Industri kampus yang sama (1998-2000).

Adapun pendidikan doktoralnya diselesaikan di Virginia Tech, Amerika Serikat di bidang Industrial and Systems Engineering pada 2005.

Yassierli memulai karier sebagai staf pengajar dan peneliti FTI ITB sejak 1998, dan pernah meraih penghargaan Triennial Award dari International Ergonomics Association (IEA) pada 2021.

Penghargaan itu ia dapatkan berkat usahanya mempromosikan dan mengimplementasikan ergonomi di Indonesia dan negara berkembang, serta kini dipercaya sebagai Menteri Ketenagakerjaan.

6. Yulliot Tanjung

Yuliot Tanjung kembali dipercaya Prabowo untuk menngisi jabatan sentral di Kementerian ESDM. Ia dipercaya untuk mendampingi Bahlil Lahadalia.

Sebelumnya, pria asli Kota Padang Panjang itu dipercaya Presiden Jokowi menjadi Wakil Menteri Investasi pada Juli 2024 silam.

Yuliot adalah lulusan SMAN 1 Padang Panjang. Ia juga merupakan tamatan Fakultas Peternakan Unand dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Karier Yuliot semasa di Kementerian Investasi/BKPM berawal pada 1988. Ia kemudian menduduki sejumlah jabatan.

Adapun beberapa jabatan tersebut aitu sebagai Kepala Kantor Perwakilan BKPM di Taiwan, Kepala Biro Perencanaan dan Informasi.

Kemudian Direktur Promosi Dalam Negeri, Direktur Pengendalian Pelaksanaan Wilayah II, dan Direktur Deregulasi.

Sebelum dilantik sebagai Wakil Menteri Investasi, Yuliot menempati jabatan fungsional sebagai Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Utama Kementerian Investasi/BKPM.

Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sejak September 2023 hingga Juni 2024.

Semasa di Kedeputian tersebut, Yuliot fokus pada pencapaian realisasi investasi dan fasilitasi penyelesaian permasalahan investasi yang dihadapi oleh perusahaan.

Yuliot juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sejak Oktober 2020-September 2023.(*)

Exit mobile version