PARIAMAN, KLIKPOSITIF- Pemko Pariaman tengah menggarap sistem pertanian terpadu atau Integrated Farming System. Perihal itu digadang gadangkan sebagai solusi untuk meningkatkan ekonomi warga sektor pertanian.
Menyoal Integrated Farming, Genius Umar Walikota Pariaman menjelaskan sistem itu menjadi konsep pengembangan pertanian di Kota Pariaman.
“Konsep ini telah saya paparkan dihadapan rombongan Komisi IV DPR RI dan dua orang dirjen dari Kementerian Pertanian RI dan Kementerian Kelautan Perikanan RI, dalam kunjungan kerja spesifik komisi IV DPR RI ke Kota Pariaman, Kamis (9/12). Mereka akan membantu Pariaman dalam hal tersebut,” ungkap Genius Umar, Jumat 10 Desember 2021.
Integrated Farming System sendiri merupakan sistem pertanian dengan upaya memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan, pangan, hortikultura, hewan ternak dan perikanan, untuk mendapatkan agro ekosistem yang mendukung produksi pertanian (stabilitas habitat), peningkatan ekonomi dan pelestarian sumber daya alam.
“Sejak pembukaan jalan swadaya masyarakat di sepanjang aliran Sungai Batang Mangor di Pariaman Selatan, potensi pertanian seluas 400 hektar di sana sangat cocok dikembangkan dengan konsep ini”, lanjutnya.
Jalan ini, ujarnya lagi sebelumnya tidak ada, sehingga masyarakat yang bertani di daerah ini kesulitan untuk mebawa hasil taninya. Selain itu DAS nya belum termanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Melalui konsep tersebut maka daerah sepanjang jalan ini akan dijadikan pusat pertanian berbagai jenis seperti buah-buahan, sayuran kemudian dipadukan dengan pengolahan pakan ternak dari limbah pertanian,” kata Genius.
Dikatakannya juga, limbah ternak juga bisa dimanfaatkan lagi sebagai pupuk pertanian yang diolah melalui bank sampah yang ada di Desa Apar.
“Selain pertanian dan perikanan, DAS Batang Mangor juga dimanfaatkan sebagai perikanan darat maupun arena pariwisata seperti soft arung jeram,” kata Walikota itu.
Rehasa