AGAM, KLIKPOSITIF
– Surau Kayu Al-Iqra diresmikan di kawasan Green House Lezatta, Jumat 29 Oktober 2021. Peresmian ini ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.
Tak jauh beda dengan Surau Tuo zaman dulunya, surau kayu yang dibentuk seperti replika Surau Tuo ini dibangun dengan berbahan baku papan pada lantai dan dindingnya. Bahkan, sejumlah kaligrafi dan barang-barang kuno ditempatkan di surau ini, agar siapapun yang berada di dalam surau ini akan merasakan nuansa tempo dulu.
“Keren banget. Mushalanya membawa kita nostalgia ke masa lampau, walaupun ini bangunan-bangunan baru, tapi disainnya disain yang memadukan, tadi dijelaskan antara rantau dan darek,” ujar Wagub Audy.
Wagub mengaku, mesti sering melintasi kawasan Lezatta, namun baru kali ini dirinya masuk dalam objek wisata Green House Lezatta yang terletak di kawasan Koto Hilalang Kabupaten Agam.
“Saya baru pertama kali ke sini (Lezatta). Surprise lah. Terkejut saya jika di dalam ini bagus sekali, bunga-bunga di mana-mana, karena memang Ownernya Hj. Uni Eliana senang dengan bunga. Trus, banyak sekali koleksi-koleksi benda tua. Ini luar biasa. Ini salah satu objek wisata yang bisa menarik banyak orang,” lanjut Wagub Audy.
Sementara itu, Bupati Agam Andri Warman yang ikut menyaksikan prosesi peresmian surau kayu itu menyebut, apa yang dilakukan Lezatta sangat mendukung program Pemerintah Kabupaten Agam, terutama dalam program agama dan wisata.
“Jadi waktu beliau (Eliana) ingin mendirikan mushala tersebut, atau surau kayu tersebut, saya sudah punya program sebelum kita (Andri Warman dan Irwan Fikri) dilantik, yaitu ada tiga program utama saya yang diterjemahkan oleh Bu Eli. Yang pertama adalah di bidang agama. Saya ingin di Agam ini banyak rumah-rumah tahfiz berdiri, yang nanti dikelola oleh camat dan wali nagari terkait, wali jorong terkait. Ternyata Bu Eli sudah menyiapkan surau itu untuk Rumah Tahfiz,” jelas Bupati Agam.
Surau ini rencananya akan difungsikan untuk belajar tahfiz bagi anak-anak warga sekitar, dengan kapasitas 60 orang. Setiap anak yang belajar tahfiz di tempat ini nantinya tidak akan dikenakan biaya alias gratis, sementara tenaga pengajarnya nanti akan direkrut dua orang.
“Secepatnya kita akan mencari guru tahfiznya, agar anak-anak bisa mulai belajar tahfiz. Surau kayu ini juga bisa digunakan pengunjung untuk beribadah,” jelas Owner Green House Lezatta, Eliana.
Peresmian surau kayu ini juga dihadiri oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dan Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi, serta mantan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Irwandi. Beberapa pejabat lainnya juga tampak menghadiri acara pelantikan tersebut.