LIMA PULUH KOTA, KLIKPOSITIF- Dalam kehidupan bermasyarakat di Minangkabau, Niniak Mamak (pemuka adat) memiliki peran besar dalam mengarahkan anak dan kemenakan. Peran besar Niniak Mamak itu yang disebut Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo harus dimaksimalkan dalam upaya peningkatan angka vaksinasi di daerah.
Pernyataan itu disampaikan Safaruddin saat menghadiri kegiatan Pemerintah Nagari Suayan, Kecamatan Aka Biliru dalam rangka Peningkatan Kapasitas Niniak Mamak dalam perwujudan Adat Basandi Syarak, Syarak Bersandi Kitabullah.
“Peran Niniak Mamak dalam peningkatan program vaksinasi COVID-19 di daerah sangat dibutuhkan. Sekaligus sinergi seluruh tokoh masyarakat dengan pemerintah dalam mendukung program penanganan dan pemulihan COVID-19,” kata dia, Selasa (19/10).
Menurut Safaruddin, minimnya angka vaksinasi berdampak kepada lambannya gerak pembangunan akibat dari rendahnya capaian target vaksinasi di Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Pemerintah pusat telah memberikan arahan dan aturan. Tanggungjawab saya sebagai kepala daerah agar pemulihan kesehatan masa pandemi ini. Vaksinasi kita di daerah harus mencapai 75 persen. Agar kita kembali kepada kondisi normal,” sebutnya.
Angka vaksinasi di Kabupaten Lima Puluh Kota memang masih rendah dibandingkan dengan kabupaten kota lain di Sumbar. Hal itu sempat diutaran ketua DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota, Deni Asra Pada saat menghadiri kegiatan vaksinasi massal yang digelar DPC Gerindra, beberapa waktu lalu.
Pada kesempatan itu, dia menyebut bahwa Kabupaten Lima Puluh Kota saat ini berada di peringkat 13 dari 19 kabupaten kota di Sumbar untuk vaksinasi dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua, Luak Nan Bungsu berada di peringkat 17 dari seluruh kabupaten kota di Sumbar.
Diakuinya, salah satu kendala untuk meningkatkan angka vaksinasi di Lima Puluh Kota adalah minimnya sosialisasi kepada masyarakat umum.
“Karena itu, kita instruksikan seluruh wali nagari untuk memberikan informasi yang benar kepada masyarakatnya,” kata Deni kala itu. (*)