KLIKPOSITIF – Masalah fokus pada usia anak akan menimbulkan dampak jangka panjang saat si kecil dewasa. Untuk itu orang tua perlu melatih dan meningkatkan konsentrasi anak.
Dilansir dari Understood pada dasarnya, cara kerja konsentrasi pada otak mirip dengan otot yang butuh anak latih agar lebih kuat. Berikut sejumlah upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk meningkatkan konsentrasi anak:
Latih dengan mainan
Cara melatih konsentrasi anak tidak hanya dengan mengerjakan tugas, ibu bisa meningkatkan fokus si kecil dengan mainan kesukaannya. Agar sesi latihan tidak terasa membosankan untuk anak, ibu bisa mengajaknya bermain puzzle, balok susun, atau rubik. Puzzle termasuk mainan yang butuh konsentrasi dan fokus karena harus mencocokkan kepingan gambar dan bagian kosong. Ibu bisa mulai dengan puzzle yang hanya memiliki 10 potongan gambar, lalu meningkatkannya menjadi 20 setelah si kecil mahir.
Olahraga bersama
Tidak hanya dengan permainan, orang tua dapat melatih konsentrasi anak dengan olahraga bersama seperti bersepeda atau sepatu roda. Bila anak belum bisa mengendarai sepeda roda dua, ibu dan ayah bisa melatihnya bersama-sama saat pagi atau sore hari. Kegiatan di luar rumah akan membuatnya lebih segar setelah seharian di rumah. Sepeda dan sepatu roda bisa menjadi cara meningkatkan konsentrasi anak usia sekolah.
Penghargaan
Ibu bisa memberikan penghargaan kepada si kecil bila bisa fokus mengerjakan tugas atau melakukan sesuatu. Ambil contoh, saat anak mengerjakan tugas sekolah atau mencuci piring sendiri. Tidak perlu dengan memberikan barang, ibu bisa mengucapkan kalimat pujian atas apa yang anak lakukan. “Terima kasih, kak, sudah mengerjakan tugas sesuai jadwal dan tepat waktu. Ibu senang sekali kakak bisa melakukannya dengan baik.” Kalimat tersebut bisa membuat anak merasa orangtuanya menghargai hal yang ia lakukan selama ini.
Jadwal yang jelas
Pada dasarnya, lebih mudah untuk ibu melatih konsentrasi anak dengan cara membuat jadwal yang jelas. Ibu bisa membuat jadwal harian menggunakan karton besar yang ditempel di kamar. Buat kolom berisi keterangan hari, tanggal, jam, dan kegiatan yang akan anak lakukan. Jika ada tugas dari sekolah, tuliskan ke dalam kolom yang sudah ibu buat beserta deadline atau waktu pengumpulannya. Ambil contoh, anak ada tugas menulis untuk hari senin dan dikumpulkan hari selasa. Nah, papan pengumuman menjadi pengingat bagi anak untuk segera mengerjakan tugasnya sebelum waktu pengumpulan.
Tidak memberi banyak tugas dalam satu waktu
Ibu bisa meningkatkan konsentrasi anak dengan cara memberi anak tugas sedikit dalam satu waktu. Terlalu banyak tugas justru membuat anak susah fokus dan pekerjaannya tidak akan optimal. Ambil contoh, anak ada tiga tugas sekolah yang perlu selesai tiga hari kemudian. Ibu bisa menuliskan tugas ke dalam kolom jadwal yang sudah dibuat, masing-masing satu hari. Kalau anak mengerjakan dua tugas dalam satu waktu, khawatirnya ia akan kelelahan dan menjadi tantrum. Selama mengerjakan tugas, beri jeda setiap 10 menit, misalnya untuk anak bermain atau mengambil camilan.
Beri batasan waktu
Walau tugas sekolah anak hanya satu, bukan berarti ia harus mengerjakannya seharian. Ibu bisa mengatur waktu sebagai cara meningkatkan konsentrasi anak. Mengutip dari laman Understood, orangtua perlu memahami waktu optimal anak dalam konsentrasi. Ada yang lima menit, 10 menit atau bahkan kurang dari 4 menit. Untuk mengetahuinya, ibu bisa mengatur waktu belajar setiap 10 menit dan istirahat 5 menit. Seiring berjalannya waktu, ibu bisa memahami waktu durasi belajar dan fokus anak yang optimal selama mengerjakan tugas.