PADANG, KLIKPOSITIF- Selain untuk pagar diri dan nagari, silek adalah salah satu piranti untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mental orang Minang sehingga tidak gagap ketika turun ke “gelanggang ramai”.
Menurut Gubernur Sumbar Mahyeldi, seni bela diri tradisional silek harus dilestarikan karena tanpa silek identitas Minangkabau menjadi tidak lengkap.
“Salah satu ciri dan identitas Minangkabau adalah silek. Jika itu punah, maka identitas Minangkabau itu menjadi kurang lengkap,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menghadiri Festival Batajau Silek Tuo di Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman, Minggu (19/9).
Gubernur mengatakan, silek juga sebagai bekal, selain bekal ilmu dan agama yang membuat tokoh-tokoh Minang bisa disegani di tingkat nasional atau internasional.
Karena itu pemerintah daerah harus mengambil peran untuk membantu tuo-tuo silek agar bisa fokus untuk menurunkan ilmu pada akan dan kemenakannya.
“Data kembali tuo-tuo silek dan sasaran yang ada dan berikan pembinaan agar silek tetap lestari di bumi Minangkabau,” katanya.
Ia mengapresiasi kegiatan festival yang mengambil tema silek tuo tersebut sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan mengajak generasi muda untuk belajar khasanah budaya Minang tersebut.
Festival Batajau Silek diikuti 15 sasaran silek Padang Pariaman dan dihadiri oleh belasan tuo-tuo silek. Festival tersebut digelar untuk mengantisipasi kurangnya minat anak kemenakan di Minangkabau mempelajari seni beladiri tradisional silek tuo.