PADANG, KLIKPOSITIF – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) hitung cepat pengkajian kebutuhan pascabencana (Jitu Pasna) 2021.
“Bimtek Jitu Pasna ini melatih para peserta agar mampu membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascakebencanaan, mulai dari pengumpulan data hingga penyusunan dokumen,” ujar Kepala Bidang Rehabilitasi dan Kontruksi, Suryadi Eviontri, saat Bimtek Jitu Pasna.
Dikatakannya, tahun ini ada 8 angkatan dengan masing-masing angkatan melibatkan 120 peserta.
“Peserta itu sendiri terdiri dari berbagai unsur di antaranya BPBD Provinsi Sumbar dan kabupaten/kota, aparatur nagari, desa atau kelurahan, jurnalis hingga relawan penanggulangan bencana,” ungkapnya.
Lebih lanjut katanya, dalam pelatihan peserta dapat memahami penghitungan kerugian dan kerusakan akibat dampak bencana sebagai persyaratan dokumen bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana tersebut.
“Kami harap dengan mengikuti pelatihan ini, semua peserta dapat membuat dokumen pengkajian kebutuhan pascabencana dalam satu sampai empat hari setelah kejadian bencana terjadi,” tuturnya.
Selain itu Suryadi juga mengingatkan kepada peserta yang telah menyelesaikan pelatihan agar menjaga nama baik Jitu Pasna.
“Karena Jitu Pasna ini melekat dengan masyarakat, tentunya peserta ini nanti akan terjun di tengah masyarakat dengan bawa nama Jitu Pasna Provinsi Sumatera Barat, maka oleh karena itu jaga nama baik Jitu Pasna ini,” pungkasnya.
Pelatihan angkatan III berlangsung selama empat hari di Imelda Hotel Padang, 8-11 September. Dalam pelatihan kali ini BPBD Provinsi Sumbar menghadirkan narasumber Analis BNPB dan BPBD Provinsi Sumbar.