KLIKPOSITIF – Pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi lonjakan kasus COVID-19, termasuk dengan adanya varian baru virus Corona varian Mu.
Menhub Budi Karya Sumadi menegaskan telah meminta jajarannya untuk melakukan konsolidasi internal dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, dan pihak terkait lainnya.
“Sesuai arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo yang memerintahkan kepada kami untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 ke Indonesia, kami segera menyiapkan langkah-langkah untuk mengantispasinya,” ujar Menhub.
Menhub mengatakan, untuk mencegah masuknya varian baru tersebut, salah satunya perlu dilakukan pengendalian transportasi di simpul-simpul transportasi yang melayani rute-rute internasional, yakni di bandara internasional maupun pelabuhan internasional.
Menhub mengatakan, Kemenhub juga akan melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk melakukan penjagaan, serta meminta pendapat para ahli epidemiologi, dan mencari informasi tentang pengalaman negara lain.
Selain itu, Kemenhub juga berkoordinasi dengan operator sarana dan prasarana transportasi agar tetap konsisten menjalankan protokol kesehatan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya varian baru COVID-19.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyampaikan varian ini belum terdeteksi di Indonesia. “Kita sudah melakukan genome sequencing terhadap 7.000-an orang di seluruh Indonesia dan belum terdeteksi varian Mu. Mudah-mudahan varian Mu ini akan abortif seperti juga varian Lambda beberapa waktu yang lalu di Peru,” ujar Dante,
Wamenken pun mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Diungkapkannya, sejumlah negara mengalami lonjakan kasus COVID-19 meskipun cakupan vaksinasinya telah di atas 50 persen.
“Ini disebabkan karena abai protokol kesehatan, yang selama ini diabaikan karena merasa sudah dilakukan vaksinasi. Jadi vaksinasi bukan satu-satunya game changer, tetapi merupakan salah satu komponen yang penting untuk dilakukan, tetapi yang penting adalah protokol (kesehatan) masyarakat,” tegas Dante.