BOGOR, KLIKPOSITIF – Institut Pertanian Bogor (IPB) rajanya inovasi di bidang pertanian. Bahkan, inovasi pertani IPB terbaik di Asia Tenggara.
Contohnya saja produk gula yang awalnya berasal dari tebu, di tangan IPB gula sudah dapat diolah dari bentuk lain misal dari limbah sawit dan juga dari kulit singkong jadi gula.
Hal ini disampaikan Rektor IPB Prof. Arif Satria dalam acara Penandatangan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dengan IPB tentang Sinergi Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di IPB Bogor, Selasa (13/4).
“Ketika kami ditanya oleh Presiden Jokowi bagaimana IPB dapat melakukan inovasi, kami jawab dengan menciptakan sumber ketahanan pangan dari berbagai elemen tanaman lain, sehingga ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia semakin terjamin,” ujarnya saat mengajak Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah keliling kampus melihat inovasi IPB.
Arif menyampaikan, sektor pertanian sangat penting, pertama sebagai sumber pangan nasional, kedua sebagai sumber bahan-bahan kesehatan karena kita masih import bahan obat-obatan. Maka kedaulatan bidang kesehatan mesti kita wujudkan dengan meningkatkan potensi daya lokal untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Ketiga material sudah sangat banyak seperti produk kosmetik, produk helm. Bahkan kita sudah melakukan inovasi menghasilkan kulit udang sebagai bahan pelapis bodi pesawat anti radar. Kemudian juga rompi anti peluru. Hal ini juga terungkap pada saat kunjungan wakil menteri pertahanan RI bahwa IPB juga memiliki inovasi dalam bidang pertahanan. Maka inovasi bukan hanya pangan, pertahanan, obat-obatan material lainnya sebagai alternatif,” ungkapnya.
Dilanjutkan, pada tahun 2020 ditetapkan sebagai Universitas nomor 1 (satu) se-Indonesia. Awal tahun 2021 dari penilai dunia dibidang pertanian nomor 1 (satu) di Asia Tenggara, nomor 10 di Asia dan nomor 62 di dunia.
“Semoga prestasi ini yang membanggakan ini dapat meningkatkan kepercayaan mitra kerja dalam membuahkan hasil yang sangat tinggi. Inovasi-inovasi IPB telah dilakukan dalam hilirisasi dengan produk-produk yang bermanfaat besar bagi masyarakat dan industri. Begitu juga dalam produk pertanian, perikanan dan peternakan,” ujarnya.
Arif juga mengatakan sektor pertanian sangat berperan besar di Indonesia sebagai penyelamat disetiap masa-masa krisis, namun kadang-kadang pasca krisis sering dilupakan. Kita berharap pasca krisis pertanian mesti tetap mendapat tempat dalam kebijakan nasional.
“Kami menyambut baik visi gubernur mewujudkan Sumatera Barat madani yang unggul dan berkelanjutan. Dimana istilah unggul menjadi trend saat ini. Dan istilah berkelanjutan dapat secara ekonomi, sosial budaya dan berkelanjutan secara ekologis. Dan senang sekali dapat bekerjasama dengan berbagai kolaborasi dengan pemprov Sumbar dan berbagai pihak,” katanya.
Kata Arif, IPB juga memiliki hubungan baik dengan dua universitas terkemuka di di Sumbar Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai mitra strategis dan sesama rektor memiliki interaksi personal sangat baik.
“Kolaborasi tripatri IPB, Pemprov Sumbar dan perguruan-perguruan tinggi di Sumbar mesti menjadi kekuatan yang baik. Masing-masing perguruan tinggi memiliki strategi yang berbeda, sehingga saling menambah agar kita benar-benar kuat dalam memajukan pembangunan daerah dan nasional,” tutupnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengatakan, kemitraan Pemprov Sumbar dengan IPB upaya nyata dalam produktifitas masyarakat guna meningkatkan hasil pendapatan masyarakat.
“Kami menyadari waktu yang cukup pendek pemerintahan saat ini hingga tahun 2024 menjadi tantangan dalam mewujudkan keinginan menciptakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumbar. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak ini dilakukan sebagai langkah percepatan pembangunan di Sumbar,” ujarnya.
Mahyeldi berharap dengan segala kelebihan dan prestasi IPB sebagai perguruan tinggi dengan berbagai inovasi yang telah dihasilkan tentu diharapkan akan memberikan dampak baik dalam berbagai hal potensi yang ada di Sumbar. (*)