KLIKPOSITIF – Gedung-gedung UIN Kampus III Imam Bonjol, Padang dibangun dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai sebuah mata rantai yang panjang sejak 2015.
“Sebagai kelanjutan dari program IDB 6 in 1 yang kemudian mengalami kendala. 6 in 1 tidak jadi mendapatkan dana IDB” ujar Rektor UIN Imam Bonjol Padang Dr. H. Eka Putra Wirman, Lc, MA di lokasi proyek (21/11/2020), dilansir dari laman Sumbar.kemenag.go.id.
Ia pun mengungkap jumlah dana dari SBSN untuk pembangunan Kampus III Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang ini sebesar 350 Miliar rupiah lebih dengan multy years (tahun jamak) 2020 -2022 untuk 8 (delapan gedung) masing-masing tiga lantai dengan luas bangunan 39.000 meter persegi di atas lahan 17 Ha.
Dalam kesempatan itu juga Wamenag Drs KH Zainut Tauhid MSi merespon positif: “Semoga tepat waktu, tepat sasaran, tepat anggaran dan tepat laporan. Tahun 2022 Kampus ini bisa digunakan oleh UIN Padang”.
Ia menilai konstruksi bangunan sudah sangat baik. Tapi ia mengingatkan karena setiap pembangunan pasti merusak lingkungan kecuali demi kemajuan bangsa.
“Jadi tetap diperhatikan lingkungan sekitar. Konsep lahan terbuka masih ada dan saluran air diberdayakan, kemudian banyak mata air yang harus dimanfaatkan” pesannya, dalam agenda Peninjauan Pembangunan Kampus III UIN IB Padang yang berlokasi di Sungai Bangek.
Disamping itu perlu juga membangun seperti kolam penampungan air. Sehingga tidak terbuang percuma tapi tetap ramah lingkungan” pesannya lagi.
Ia menambahkan peran PPK dalam kelangsungan proyek sangat dibutuhkan. Untuk itu Wamenag berpesan kepada PPK proyek agar terus memantau dengan baik, turun ke lapangan secara periodik.
“Yang perlu diingat, ini nilainya cukup besar 350 milliar lebih, sekian kali lipat besaran nilainya dari anggaran dana SBSN sebesar 500 milliar yang diperuntukkan ke 28 ribu pondok pesantren,” katanya diikuti tawa hadirin.
Hal ini diiyakan rektor UIN, bahwa keberhasilan atau kegagalan kita dalam mengelola proyek ini secara langsung akan mempengaruhi kepercayaan pemerintah terhadap Kementerian Agama untuk mengelola proyek dan program sejenis di masa yang akan datang.
“Insyaallah kita akan laksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” sambung Rektor UIN menanggapi dengan optimis.