PADANG PANJANG, KLIKPOSITIF — Taman Penitipan Anak (TPA) Cahaya Bangsa gelar Haflah Akhirussanah untuk 12 anak didiknya yang akan masuk jenjang pendidikan TK. Acara sekaligus menampilkan beberapa kesenian yang telah dipelajari semua anak didik TPA itu yang diadakan di Aula Pesantren Serambi Mekkah, Ahad (30/6/2024).
Terlihat kesedihan dari guru-guru TPA Cahaya Bangsa, terlebih lagi saat anak didik mereka membawakan lagu Terima Kasih Guru sambil memberikan setangkai bunga kepada gurunya. Air mata para guru tidak terbendung. Mereka terharu anak didiknya akan beranjak ke tingkat TK.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua guru yang telah mendidik anak-anak kita hingga ke tahap ini. Dari mereka tidak tahu sampai menjadi tahu. Dari tidak berani sampai berani tampil di hadapan kita semua saat ini,” ujar Kepala TPA Cahaya Bangsa, Rahma Thindra, saat memberikan sambutan.
Ia juga menyampaikan, TPA ini akan terus berupaya dan berkolaborasi untuk meningkatkan pendidikan untuk anak usia dini.
“TPA ini adalah madrasah pertama bagi anak-anak dan guru-gurunya penyambung madrasah bagi anak-anak dengan rentang waktu 7 hingga 8 jam,” ujarnya.
Rahma mengatakan, disini anak-anak bisa menunjukkan pertumbuhannya karena guru-guru mengajarkan enam aspek kepada mereka. Di sinilah anak-anak mengisi fondasi usia emasnya.
“Seperti yang kita lihat, anak-anak di sini dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari yang tidak bisa tampil, malah tampil hari ini di hadapan para orang tua. Keberanian mereka timbul usai diajarkan guru-guru di sini,” ujarnya.
Selain itu, ia berpesan kepada orang tua agar melanjutkan apa yang telah anak-anak pelajari di sini.
“Semoga kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi orang tua bahwa anak-anak mereka benar-benar dididik dan diberikan yang terbaik oleh guru-gurunya,” tutur Rahma.
Sementara itu Lurah Guguk Malintang, Ilham Kusuma mengapresiasi kegiatan ini. Karena di sinilah tampak bakat dari anak-anak dan apa yang telah mereka pelajari selama di TPA.
“Kami sangat mengapresiasi guru-guru di sini, karena tidak mudah mengajarkan dan mengatur seorang anak apalagi bayi hingga sukses seperti saat ini. Mereka dulunya tidak memahami sekarang memahami. Ini berkat kerja keras para guru, terima kasih banyak Buk Guru,” sampai Ilham.
Selain itu harapannya, agar kegiatan seperti ini terus digerakkan, karena di sinilah mental anak-anak mulai dilatih dan mereka optimis bisa tampil di hadapan orang banyak. (Heri)