KLIKPOSITIF — Kedutaan Besar Australia Jakarta menggandeng Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Padang (UNP) untuk menggelar dan menyukseskan kegiatan Master Class Membuat Film di Era Streaming, Rabu (12/6). Kegiatan ini digelar di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang. Sebagai rangkaian perhelatan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Australia, Master Class ini mengawali Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2024 di Kota Padang.
Turut hadir dalam perhelatan ini adalah Sekretaris Dua Bidang Diplomasi Publik Kedutaan Besar Australia Jakarta, Amanda Panayotou, Pihak Kantor Internasional UNP, Desvalini Anwar, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNP, ย Afriva Khaidir dan Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi UNP, AB Sarca Putera.
Selaku tuan rumah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNP menyambut dan menyampaikan selamat atas kolaborasi yang dapat memberikan manfaat kepada akademisi dari berbagai kampus dan juga komunitas Film Maker di Sumatera Barat ini. Sebagai perguruan tinggi, UNP memiliki beberapa program studi yang memungkinkan untuk memberi ruang eksplorasi dan belajar lebih dalam tentang film, salah satu diantaranya adalah Program Studi Ilmu Komunikasi.
โTentu, UNP sangat mendukung langkah kolaborasi ini. Selanjutnya, kamis besok, UNP akan turut meresmikan Corner โAussie Bangetโ di Gedung Perpustakaan Pusat UNP yang telah memiliki fasilitas pendukung dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan mahasiswa-mahasiswa UNP,โ ungkapnya.
Sebagai pembicara utama, Master Class ini menghadirkan Steve Jaggi, Produser Film dan CEO Jaggi Entertainment. Lewat rumah produksi โJaggi Entertainmentโ ini Jaggi telah menghasilkan banyak karya film. Diantaranya adalah Love Is in The Air, Dive Club, dan Rip Tide, dan lain-lain. Banyak diantaranya juga telah ditayangkan di berbagai platform nonton online, seperti Netflix.
Steve Jaggi hadir membagikan pengalamannya dalam memproduksi dan menghasilkan karya film. โDalam banyak pengembangan cerita, kami tidak mencoba untuk menceritakan hal-hal yang kompleks. Kami selalu berangkat dari cerita-cerita yang sederhana. Namun dari cerita sederhana itu, kita mampu memasuki dunia yang lebih besar,โ ujarnya membagi cerita.
โAnda bisa melihat bahwa salah satu film saya, Love is In the Air, ini berangkat dari satu ide cerita yang sederhana, romance. Namun anda juga bisa melihat, film ini dapat memotret dunia yang lebih luas, pemandangan yang indah, dan alam Australia tentu saja,โ tambahnya.
Hadir sebagai peserta di dalam kegiatan ini adalah mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi dan beragam program studi lain dari UNP, serta dari kampus-kampus lain di Sumatera Barat, seperti Universitas Bung Hatta dan Universitas Fort De Kock Bukittinggi. Selain itu, beragam komunitas pembuat film di Sumatera Barat ini juga turut hadir sebagai peserta.
Kesempatan berbagi pengetahuan dan keterampilan oleh Steve Jaggi dimanfaatkan oleh peserta sebaik mungkin. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta untuk berdiskusi langsung dengan Jaggi terkait tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi dari sebuah karya film.
Selain di Kota Padang, FSAI tahun 2024, juga akan turut menampilkan film-film Garapan Indonesia dan Australia di beragam daerah di seluruh Indonesia. Diantaranya, Jakarta, Bandung, Jogja, Surabaya, Mataram, Makassar, Manado, Samarinda, dan Balikpapan. Semua film yang ditayangkan bisa disaksikan secara gratis. Salah satu film Steve Jaggi yang juga akan ditayangkan pada perhelatan ini adalah Love is In The Air di XXI Transmart, Kota Padang. (Release-AA/ILKOM)