PADANG, KLIKPOSITIF – PT Semen Padang menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebagai upaya untuk menekan jumlah anak stunting di Kota Padang. Pelatihan ini digelar selama dua hari 21-22 Mei 2024 di Diklat PT Semen Padang dan diikuti oleh TPK dari tiga kecamatan yakni Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Dedi M Siddiq mengatakan PT Semen padang dalam beberapa tahun terkahir menggiatkan program pengentasan anak stunting. Semangatnya semua anak yang melalui Program Anak Stunting Semen Padang ini (PASS) ini bisa melewati kondisi gizi buruk yang mereka alami sebelumnya.
“Tahun kemaren lalu dari sekian banyak kejadian gizi buruk pada tiga kecamatan ini, rata-rata 18-25 persen berhasil lolos dari kondisi anak stunting. Capaian ini berada di atas target nasional,” ujar Dedi.
Dedi mengatakan PT Semen Padang selalu aktif untuk berupaya mengatasi permasalahan anak stunting ini. Bahwa upaya preventif akan lebih baik dari aksi reaktif setelah terjadinya kasus anak stunting. Harapannya upaya-upaya pencegahan anak stunting ini bisa lebih maksimal lagi.
“Kita berharap dengan kolaborasi dengan berbagai pihak ini bisa mengakselerasi kerja kita mengatasi gizi buruk yang terjadi di kawasan ring satu PT Semen Padang ini. Salah satunya denngan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kasus anak stunting,” ujarnya.
Sementara itu Pj Walikota Padang Andree Harmadi Algamar mengapresiasi PT Semen Padang yang sejauh ini telah peduli terhadap stunting di Kota Padang, khususnya di Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung dan Pauh. Dan menurutnya, berbagai kegiatan pencegahan stunting yang selama ini dilakukan PT Semen Padang, semakin membuktikan bahwa PT Semen Padang sangat peduli terhadap permasalahan sosial di Kota Padang.
“Ini adalah bukti bahwa Semen Padang itu respek dan tanggap. Saya selalu yakin dengan tagline Semen Padang “Kami Telah Berbuat Sebelum yang Lain Memikirkannya”. Untuk itu, saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Semen Padang yang telah peduli dan ikut berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam menekan angka stunting,” kata Andree.
Ia mengatakan, permasalahan stunting bukan tanggung jawab pemerintah saja, tapi juga tanggung jawab bersama. Karena, permasalahan tersebut tidak terlepas dari kebersihan lingkungan dan kebutuhan gizi sejak 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai sejak bayi dalam kandungan sampai berusia 2 tahun.
PT Semen Padang berkomitmen penuh dalam penanganan Stunting sejak tahun 2022 lalu melalui PASS yaitu Program Anak Stunting Semen Padang dengan tagline Stunting Lewat Anak Sehat.
Ini dilatarbelakangi oleh Hasil Social Mapping (Pemetaan Sosial) di wilayah Ring 1 PT Semen Padang di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Pauh dan Lubuk Begalung. Selanjutnya data Studi Status Gizi Indonesia tahun 2021, Kabupaten Solok merupakan daerah dengan tingkat Stunting tertinggi di Sumbar.
Pada tahun 2022, di Kecamatan Lubuk Kilangan, Pauh dan Lubuk Begalung ditemukan kasus Stunting masing-masing 14 anak, 18 anak, dan 9 anak.
Atas temuan itu, dilakukan pencegahan dengan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama lima bulan dengan nilai bantuan sebesar Rp 62.475.000. Hasil Program PMT ini, terjadi kenaikan 1 hingga 2 kilogram berat badan dan tinggi badan 0,5 hingga 0,8 cm setiap bulannya. Pencegahan disertai Loka Karya Mini Stunting dengan peserta orang tua anak penderita Stunting, Tenaga Teknis Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan.
Pada 2023, program PASS terus berlanjut dengan jumlah anak di Kecamatan Lubuk Kilangan 79 anak, Pauh 78 anak, Lubuk Begalung 17 anak, di Kabupaten Solok 17 anak serta Penanganan Kemiskinan Ekstrim (PKE) di Kabupaten Kepulauan Meranti untuk 19 rumah yang juga berhubungan langsung dengan pencegahan Stunting, termasuk juga di Kabupaten Solok juga diberikan bantuan Program Air Bersih. Totalnya mencapai Rp 422.550.000. Hasilnya 21,3 persen anak sudah ‘wisuda’ Stunting. Ada kenaikan 1 hingga 2 kilogram kenaikan berat badan dan kenaikan tinggi badan 0,5 hingga 0,8 cm setiap bulannya.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dr. Lila Yanwar MARS, Kepala DP3AP2KB Kota Padang Eri Sandjaya, Teknikal Sistem Satgas Stunting Kota Padang Budi Mulia, Kepala Kemenag Kota Padang Edy Oktafiandi, dan Guru Besar Fakultas Pertanian Unand Prof.Dr. Ir. Puti Raudha Thaib, M.P.