PADANG PARIAMAN, KLIKPOSITIF – Dr. Mohammad Djamil, DPH Datuk Rangkayo Tuo merupakan salah satu pahlawan kesehatan Indonesia yang berasal dari Kayu Tanam, Sumatera Barat. Ia orang Indonesia pertama yang memperoleh dua gelar doktor di bidang kesehatan.
Gelar doktor pertama dengan titel Doctor Medicinae Interne Ziekten diperoleh dari Universitas Utrecht Belanda pada 31 Mei 1932. Sedangkan titel doktor kedua adalah Doctor of Public Health (DPH), yang diperoleh dari Universitas Johns Hopkins, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat pada 12 Juni 1934.
Saat ini namanya juga di abadikan sebagai nama rumah sakit di RSUP M Djamil Padang. Atas pengabdiannya di bidang kesehatan ini, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan bahwa gelar pahlawan nasional sangat layak di dapatkan oleh Dr. Mohammad Djamil, DPH Datuk Rangkayo Tuo.
“Dengan pengabdian di bidang kesehatan tersebut, Beliau sangat layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Almarhum dikenal sebagai seorang perintis di dunia kesehatan. Seorang dokter pejuang yang pantas diusung sebagai Pahlawan Nasional. Selain itu, Beliau juga pernah menjabat sebagai Gubernur muda Sumatera Tengah di masa pemerintahan pertama Republik Indonesia setelah kemerdekaan,” katanya usai prosesi tabur bunga di makam Dr. Mohammad Djamil, DPH Datuk Rangkayo Tuo di Kayu Tanam, Kamis, 2 November 2023.
Selain itu, Mahyeldi juga menegaskan bahwa semua persyaratan soal pengajuan menjadi pahlawan nasional juga telah dilakukan.
Saat ini, semua syarat telah dilengkapi ke Kementerian Sosial RI. Selain itu, kita juga akan segera berkirim surat ke Presiden perihal ini,” jelasnya.
Direktur Utama RSUP DR M Djamil Padang, Dr.dr. Dovy Djanas, Sp.OG(K) mengatakan, bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), kegiatan tabur bunga yang di inisiasi oleh RSUP M Djamil Padang ini untuk menjemput ingatan dan menjemput sejarah bahwa pahlawan kesehatan berasal dari sini (Kayu Tanam).
“Satu diantara banyak pahlawan nasional yang dimakamkan di Kayu Tanam. Kita berharap ini di usulkan sebagai pahlawan nasional. Beliau di masa hidupnya menunjukkan dedikasi yang tinggi. Tabur bunga bukan hanya simbolis, tapi juga menghargai pengorbanan Beliau yang mulia,” jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya melihat bagaimana M Djamil menghibahkan semangat, ilmu dan kehidupannya untuk Indonesia. Selain mengabdi di bidang kesehatan, ia juga menjabat sebagai gubernur muda di sumatera tengah.
“Dalam momentum ini, mari bersama mengingat kembali kisah heroik pahlawan yang penuh hati memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat, maka upaya mewujudkan itu bisa berjalan dengan baik,” paparnya.
Anak kedua M Djamil, Kumhal Djamil sebagai perwakilan dari keluarga menyampaikan rasa bangga dan terharu dengan penghormatan yang diberikan kepada orang tuanya.
“Kami merasa bangga dan terharu dengan penghormatan yang diberikan kepada orang tua kami. Dan kami juga mendukung upaya menjadikan Beliau pahlawan nasional bisa terealisasi dengan baik dan lancar,” jelasnya.
Dalam ingatan Kumhal, Ayahnya adalah seorang yang selalu berpesan untuk kerja keras, ulet dan beradaptasi dan memiliki keinginan yang berasal dari diri sendiri.
“Dia tidak mengangkat senjata, namun berjuang dari kesehatan. Sesibuk apapun Beliau, selalu ada waktu untuk anak-anaknya. Beliau tidak pernah membebani anak-anak dengan pertanyaan nilai sekolah. Beliau memberi kesempatan yang luas dalam mengembangkan diri sendiri dan menumbuhkan sikap percaya diri. Pengalaman tersebut sangat baik dalam kehidupan kami sebagai anak Beliau,” terangnya.
Kegiatan tabur bunga ini diinisiasi oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) DR M Djamil Padangย dalam rangka HKN. Selain tabur bunga, pemugaran rumah Beliau juga dilakukan. Selain tabur bunga, rangkaian kegiatan HKN juga dilakukan dengan pengabdian masyarakat yang dilakukan di wilayah Bungus Kota Padang.
Hadir dalam kegiatan tabur bunga keluarga besar Dr. Mohammad Djamil, DPH Datuk Rangkayo Tuo, Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, mantan direksi RSUP M Djamil Padang, tokoh masyarakat, dan mitra kerja RSUP M Djamil Padang.