DHARMASRAYA, KLIKPOSITIF – Pemerintah Kabupaten Dharmasraya telah berupaya dari tahun ke tahun untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui beberapa program, terutama untuk tingkat TK, SD dan SLTP. Sementara untuk kegiatan di tingkat SMA sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemetintahan Daerah, sudah menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi.
Selain itu, selama dua tahun terakhir banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama. Akibat pandemic Covid 19 yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di tengan kondisi darurat kesehatan karena pandemi, serta kemajuan teknologi yang tak pernah terbayangkan. Pemerintah menjawab tantangan tersebut dengan program Merdeka Belajar. Tahun ini merupakan tahun ke-2 implementasinya di Kabupaten Dharmasraya.
“Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi. Terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Kurikulum Merdeka tidak hanya ditujukan untuk pemulihan pendidikan, melainkan untuk menjawab tantangan global yang semakin penuh persaingan,” terang Bupati dua periode ini.
Bukan hanya itu, belajar tidak lagi terpaku pada cara-cara klasik seperti membaca dan menulis di kelas. Belajar dan mencari ilmu pengetahuan sudah tidak terbatas ruang dan waktu, sumber belajar sudah ada dalam genggaman masing-masing. Kapan pun dan di manapun kita langsung dapat menemukan informasi sesuai yang kita kehendaki.
Hal ini mengubah cara pandang, cara hidup dan cita-cita siswa kita. Dulu cita-cita siswa kita masih terbatas pada profesi-profesu seperti guru, dokter, polisi, TNI dan sebagainya. Namun hari ini anak-anak kita sudah berkembang jauh cita-citanya pada profesi-profesi yang tak terbayangkan oleh kita di masa lalu. Salah satunya adalah menjadi konten creator dan yang sejenis dengan itu.
“Namun, kondisi ini bak pisau bermata dua. Apabila kita sebagai guru dan orang tua tidak berhati-hati dan mawas diri. Kemajuan teknologi yang kita nikmati saat ini justru dapat menjerusmuskan anak dan keluarga kita kepada malapetaka yang dasyat,” harapnya.
Oleh karena itu, perlu pendidikan karakter yang d ituangkan dalam enam profil pelajar Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Berkebhinekaan global, bergotong-royong, kreatif, bernalar kreatif dan mandiri.