PARIAMAN KLIKPOSITIF — Sehubungan dengan penemuan kejadian luar biasa (KLB) kasus polio Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh beberapa waktu yang lalu.
Provinsi Sumatera Barat dan Riau merupakan daerah yang berdekatan dengan Provinsi Aceh yang dikategorikan sebagai provinsi yang beresiko tinggi terhadap penularan virus polio tersebut, Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Kesehatan Kota Pariaman menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Imunisasi Polio Tambahan atau Crash Program Imunisasi Polio Tahun 2023 bertempat di Balairung rumah dinas walikota pariaman, Kamis (2/3/2023).
Walikota Pariaman diwakili oleh Asisten I Yaminurizal saat membuka rakor tersebut mengatakan, Pemerintah Kota Pariaman mendukung upaya pemberantasan polio di Sumatera Barat melalui “Crash Program Imunisasi Polio” ini.
“Crash Program Polio merupakan kegiatan pemberian imunisasi polio tambahan pada sasaran tanpa memandang status dan interval imunisasi sebelumnya baik imunisasi rutin maupun Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) , “ ujar Yaminurizal.
“Kegiatan ini dilaksanakan pada wilayah yang memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah penularan virus polio, Alhamdulillah sampai saat ini, belum ditemukan kasus polio di Kota Pariaman ,” katanya.
Menurutnya, untuk langkah antisipasi Pemkot Pariaman sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tetap waspada.
Ia menghimbau masyarakat Kota Pariaman untuk ikut imunisasi polio tambahan serentak tanggal 6 sampai 13 Maret 2023 di Puskesmas, RSUD dr Sadikin dan Posyandu.
“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung pelaksanaan Crash Program Polio dengan menyebarluaskan informasi tersebut ke seluruh masyarakat di Kota Pariaman. Imunisasi ini aman diberikan pada anak, untuk mengantisipasi dampak buruk polio ,” tukasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Nazifah menuturkan, ada dua macam imunisasi polio tambahan ini, yakni bivalent Oral Polio Vaccine (Bopv) atau polio tetes dan Inactivated Poliovirus Vaccine (IPV). Untuk Imunisasi bOPV ditujukan untuk seluruh anak usia 0 sampai dangan 59 bulan, sedangkan imunisai IPV ditujukan untuk seluruh anak usia empat sampai dengan 59 bulan.
“Crash Program Imunisasi Polio ini dilaksanakan sejumlah satu putaran yang dimulai tanggal 6 Maret sampai 13 Maret 2023 di fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas. Waktu pelaksanaan adalah satu minggu ditambah lima hari sweeping ,” jelas Mantan Kadis Kominfo Kota Pariaman ini.
Target cakupan imunisasi polio ini sekurang-kurangnya adalah 95 persen. Dengan data sasaran anak usia 0-59 bulan berjumlah 6045 anak dan anak usia 4-59 bulan berjumlah 5777 anak.
Rakor ini ditutup dengan penandatanganan komitmen penguatan Crash Program Imunisasi Polio oleh Asisten I Yaminurizal, OPD terkait, Forkopimda, MUI, Direktur RSUD Pariaman, Direktur RS dr Sadikin, Direktur RS Aisyah, kepala puskesmas se-Kota Pariaman, perwakilan bhabinkamtibamas, bhabinsa, kepala desa dan lurah, sebagai upaya dalam mempertahankan status Indonesia dan Sumbar Bebas Polio.(