PADANG, KLIKPOSITIF — Artificial Intelegency (AI) jadi ancaman berbagai profesi yang ada hari ini. Sementara, angka pencari kerja terus bertumbuh seiring makin banyaknya lulusan perguruan tinggi maupun sekolah kejuruan.
“Kita lihat, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional kian sepi. Kemudian, lahir para konten kreator yang menjalankan bisnis dari rumah, dimana di antara mereka ada yang memiliki omset sampai miliaran rupiah sebulan,” ungkap Dirut Dropshipedia, Arwan Aziz Jaelani saat peluncuran platform digital dropshipedia.com di Padang, Minggu (26/2/2023) malam.
Menurut Arwan, telah terjadi pola masyarakat dalam berbelanja. Perubahan pola ini harus dicermati para pelaku usaha termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Kami memandang, angkatan kerja Indonesia yang tersedia banyak saat ini, harus dikolaborasikan dengan pelaku UMKM sehingga bisa saling menguatkan,” terang dia.
“Dropshipedia hadir untuk memfasilitasi UMKM dan angkatan kerja yang berlimpah ini, untuk saling bergotong-royong mengatasi ancaman teknologi AI,” terang Arwan Aziz.
“Kata kunci digital marketing hari ini, adalah viral. Untuk menjadikan sebuah produk UMKM bisa viral, diperlukan semangat gotong royong kita semua. Ini yang tidak dipunyai AI,” tambah Arwan Aziz.
Produsen dan Penjual Terpisah
Disebutkan Arwan Aziz, kolaborasi di dropshipedia ini ditelurkan dengan cara memisahkan antara pelaku UMKM dengan tenaga pemasar.
Pelaku UMKM, diharapkan fokus ke produksi. Mereka cukup mengunggah (list) produk yang dihasilkan di platform digital yang berlamat di https://dropshipedia.com.
Data produk yang diunggah itu, urainya, nantinya akan dipasarkan para angkatan kerja yang akan dididik jadi konten kreator.
“Pemerintah diharapkan ikut mengambil peran, mendidik konten kreator baru yang berasal dari para pencari kerja yang berlimpah tadi,” harap dia.
Kolaborasi seperti ini, dipandang Arwan Aziz, akan membuat omset UMKM meningkat signifikan. selain itu, para pencari kerja juga mendapatkan peluang kerja baru. Sedangkan pemerintah juga terbantu dengan berkurangnya angka pengangguran.
“Ini bisa terwujud, jika semua kita bersepakat untuk saling bergotong royong,” ungkap dia.
“Jika facebook memiliki visi, menghubungkan orang (connecting people) maka dropshipedia memiliki misi menghubungkan produsen dengan tenaga pemasar (connecting business),” tambah Arwan Aziz.
Ide menghubungkan produsen dengan tenaga pemasar ini kedalam dropshipedia, terang Arwan Aziz, dilatarbelakangi kemampuan pelaku UMKM yang terbatas dalam memasarkan produknya.
Sementara itu, Sekda Sumatera Barat, Hansastri menilai, gagasan yang dilahirkan dropshipedia ini, akan membuat pelaku UMKM semakin bergairah menjalankan usahanya.
“UMKM kita sudah banyak yang dilatih agar produk mereka dikemas secara menarik dan hygenis. Juga sudah dikenalkan dengan pemasaran digital. Namun, hasilnya masih belum signifikan,” ungkap Hansastri.
Dengan adanya gagasan dropshipedia ini, Hansastri menilai, merupakan terobosan dalam memajukan UMKM di Indonesia khususnya di Sumatera Barat. Karena, masing-masingnya akan lebih fokus pada bidang usaha yang digelutinya.
“Secara statistik, 99 persen industri di Sumatera Barat merupakan kategori UMKM. Artinya, gagasan yang ditelurkan dropshipedia ini, merupakan bantuan nyata terhadap bergeraknya bisnis di sektor UMKM Sumatera Barat,” terang dia.
Pendiri dropshipedia ini, selain didirikan Arwan Aziz Jaelani yang kemudian ditetapkan sebagai direktur utama, ada nama Faruqi Ismail (Direktur) serta Elvika Fitriaasni (Komut) dan Sutrisno (komisaris).
Kecuali Arwan Aziz yang sumando rang Bukittinggi, tiga nama lainnya merupakan putra Minangkabau. Dengan alasan itu pula, peluncuran dropshipedia ini diluncurkan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Hadir dalam peluncuran itu, Siti Aisyah (Kepala Dinas Kominfotik Sumbarw), Hilma (Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar), pengurus HIPMI dan Kadin Sumatera Barat serta puluhan pelaku UMKM di Kota Padang.
Hadir Menjawab Persoalan
Dalam sambutannya, komisaris dropshipedia, Sutrisno mengatakan, digitalisasi pemasaran adalah tantangan yang mesti dihadapi pelaku UMKM.
“Dropshipedia sebagai bisnis start up baru di tanah air, hadir untuk mengatasi persoalan yang dihadapi pelaku UMKM ini,” ungkap Sutrisno.
Dikatakan, platform digital berbasis web based ini didirikan pada 6 Juli 2022 lalu. Tujuan pendiriannya, sebagai hub (penghubung) pelaku UMKM di tanah air dengan para tenaga pemasar.
“Kehadiran dropshipedia ini membantu pelaku UMKM sebagai pemilik produk, sekaligus tenaga pemasar. Keduanya terbantu secara bersamaan seiring bertambahnya volume penjualan,” tukas Sutrisno.
“Ujungnya, tentu menghidupkan ekonomi setiap mitra yang bergabung,” tutupnya. (*)