KLIKPOSITIF – Green Talao Park atau dikenal juga sebagai GTP, sejatinya merupakan pengembangan kawasan kunjungan wisata dan Program Pilot Inkubasi Inovasi Desa Pengembangan Ekonomi Lokal (PIID-PEL) oleh Kementerian Desa sejak 2016. Melalui komitmen bersama niniak mamak, BUMNag Pesisir Ulakan Madani, kelompok ekonomi nagari dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat berhasil menyulap 15 hektare kawasan milik 10 kaum ulayat yang selama ini terlantar menjadi destinasi wisata tersinergi.
Kemudian mulai dikembangkan sebagai kawasan ekowisata dan edukasi oleh Kenagarian Ulakan sejak 2019 menggunakan anggaran Program Dana Desa dari Kemendes sebesar Rp1,8 miliar, salah satunya membangun jalur trekking. Oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Sumbar, Kabupaten Padang Pariaman, di mana GTP berlokasi, bersama Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang masuk dalam Wilayah I dengan kekhasan wisata petualangan dan bahari.
Bukan cuma berjalan di jalur trekking yang menjadi andalan GTP, karena sudah ada paket-paket ekowisata berbasis pengalaman seperti berburu lokan atau kerang dan kepiting bakau, memetik buah nipah, berkano (canoeing), dan menyusuri jalur lumba-lumba ke Pulau Pieh, serta menjajal bermalam di homestay milik masyarakat setempat.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, wali Nagari Ulakan, Ade Candra Saputra seperti dikutip dari website Pemprov Sumbar, berujar kalau GTP sangat cocok sebagai objek wisata keluarga karena masih asri dan tenang. Ia menyebut tempat ini sebagai salah satu lokasi terbaik di Sumbar untuk menyaksikan fenomena matahari terbenam. Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur menyebut, GTP adalah satu di antara 70 destinasi wisata di kabupatennya dan saat ini menjadi andalan Sumbar untuk wisata pesisir.
Ketika pertama kali dibuka pada 2020, tempat ini sudah langsung menyerap 32.954 pengunjung dan memberi pendapatan bagi Nagari Ulakan sebesar Rp211 juta. Jumlah itu meningkat setahun kemudian ketika ada sekitar 130 ribu orang berwisata dan membawa cuan sekitar Rp800 juta untuk Ulakan. Tak heran jika Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy sampai menargetkan GTP bisa menyedot pemasukan sebesar Rp1,2 miliar untuk Ulakan dan Padang Pariaman.
Kemajuan yang ditunjukkan itu dan pengembangannya sebagai wisata berkelanjutan telah memikat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung pada 5 Juli 2022 lalu. Seperti dilansir website Kemenparekraf, kunjungan itu dikaitkan juga dengan masuknya Green Talao Park dalam 50 Desa Wisata Terbaik untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Sandiaga juga mengingatkan kalau objek wisata ini bisa menjadi alternatif kunjungan para peserta World Islamic Economic Trade Forum 2023 yang akan diadakan di Sumbar dan diperkirakan dihadiri oleh lebih dari 10.000 peserta. “Lokasinya sangat dekat dengan bandara, suasananya tenang dan cocok untuk healing bersama keluarga. Kita juga akan memperkenalkan potensi wisata halal Sumbar kepada peserta forum ekonomi Islam sedunia tahun depan di provinsi ini,” ucap Sandiaga.
Kabar itu tentu sebuah sinyal positif bagi sektor pariwisata di Minangkabau untuk kembali bangkit setelah terpuruk oleh pandemi Covid-19. Terlebih lagi jalur penerbangan internasional telah dibuka kembali sejak pertengahan 2022.