KLIKPOSITIF – Pantau kondisi kebakaran SMK N (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 2 Pariaman, Wakil Wali Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin, ingin agar semua yang rusak, dapat segera dibangun kembali.
Hal ini disampaikanya ketika melihat langsung kondisi bangunan SMK N 2 Pariaman, yang dilahap sijago merah pada Sabtu (31/12). Kebakaran ini terjadi, sekitar pukul 02.15 dini hari tadi, di salah satu sekolah kejuruan ternama di Kota Pariaman, yang mempunyai siswa sebanyak 1.134 orang, dan menghanguskan sekitar 13 ruangan di sekolah tersebut.
“Kebakaran ini cukup cepat, tetapi petugas pemadam kebakaran kita cukup sigap, dimana ada sebanyak 7 (tujuh) unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di SMK N 2 Pariaman ini, yang terdiri 4 (empat) unit dari Kota Pariaman dan 3 (tiga) unit bantuan dari Kabupaten Padang Pariaman,” jelasnya.
Mardison yang berbincang dengan pengawas sekolah Provinsi Sumbar dan Kepala Sekolah SMK N 2 Pariaman berpesan, agar hal ini cepat dibicarakan dengan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, sehingga dapat segera diambil tindakan dan solusi tercepat agar tidak menggangu pembelajaran para siswa/siswi nantinya.
“Saat ini, kewenangan SMA dan SMK, berada di Provinsi Sumatera Barat, karena itu, kami atas nama Pemerintah Kota Pariaman berharap, agar musibah jelang akhir tahun 2022 ini, dapat segera mendapatkan solusi dari Provinsi, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sebagaimana mestinya,” tukasnya.
Lebih lanjut Mardison berpesan kepada Kepala Sekolah yang baru saja disertijabkan, bahwa ini merupakan musibah, dan kiranya dapat bertugas lebih keras lagi, sehingga pembangunan ruangan yang dilalap si jago merah ini, dapat segera dibangun kembali, bersama dengan sarana dan pra sarana lainya, ulasnya mengakhiri.
Sementara itu, menurut Kepala Sekolah SMK N 2 Pariaman, Lily Sumeri, yang baru hari Rabu, atau 3 (tiga) hari yang lalu dilantik oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, dan baru Jum’at kemaren, melakukan sertijab, menyebutkan kerugian materi akibat kebakaran ditaksir sekitar 1,5 M.
“Kebakaran terjadi akibat korsleting arus pendek listrik, padahal semua instalasi listrik di gedung tersebut semuanya baru diperbaiki, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tapi yang namanya musibah kita tidak bisa menghindarinya, terlebih lagi dengan cuaca badai beberapa hari terakhir, diperkirakan menjadi pemicu terjadinya korsleting listrik ini,” ujarnya.
Lily yang dahulunya bertugas di SMK N 10 Padang ini menjelaskan, gedung yang terbakar tersebut merupakan 13 ruangan, yang terdiri dari 3 ruang Labor Komputer, 5 kelas belajar, 1 ruang BK, 1 ruang LSP, 1 ruang Jurusan Perkantoran, 1 ruang Server, 1 gudang dan WC, serta ruang tambahan bawah tangga (Pramuka, Kesenian dan PMR)
“Dari 3 Labor Komputer tersebut, jumlah komputer yang terbakar mencapai 100 unit, dan kami perkirakan kerugian mencapai ± 1,5 Milyar, yang tentunya kebakaran ini menyebabkan aktivitas belajar mengajar siswa terganggu untuk sementara waktu, sampai gedung diperbaiki dan semua peralatan pendukung dilengkapi kembali, apalagi tahun ajaran baru, akan berlangsung dalam 2 hari lagi, atau senin depan,” tutupnya.
Pemadaman agak sedikit terkendala karena akses masuk mobil pemadam kelokasi kebakaran terhalang oleh pintu pagar yang terkunci dan dinding sekolah yang menutupi akses kedalam sehingga menyulitkan petugas melakukan tugasnya.
Sampai pukul 07.15 wib pagi tadi, masih dilakukan pemadaman sisa-sisa api yang tertinggal oleh petugas Pemadam Kebakaran di lapangan. Selain itu, berbagai pihak yang bekerja dilapangan selain Pemadam Kebakaran Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman, turut juga Kepolisian Kota Pariaman, Warga Sekolah, dan Masyarakat Sekitar.