Solok, Klikpositif – Komitmen pemerintah Kabupaten Solok dalam menangani kasus stunting mendapat perhatian serius dari BKKBN Pusat. Kabupaten Solok ditetapkan sebagai salah satu daerah terbaik dalam pelaksanaan Audit Kasus Stunting (AKS) terbaik.
Penghargaan itu disampaikan BKKBN saat rapat virtual, Rabu (14/12/2022). Penghargaan tersebut diterima secara simbolis Bupati Solok melalui Sekda medison. Turut hadir sejumlah kepala dinas terkait.
Selain Kabupaten Solok, dalam Refleksi Audit Kasus Stunting itu, BKKBN Pusat juga memberikan penghargaan AKS terhadap sejumlah daerah lainnya. Diantaranya, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Pangkajawe dan Kota Denpasar.
Dalam kesempatan itu, Sekda Medison mengaku sangat bangga dengan adanya penghargaan dari BKKBN Pusat. Menurutnya, penghargaan tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak.
“Terimakasih BKKBN Pusat yang memberikan aapresiasi terhadap kerja keras pemerintah Kabupaten Solok. Selain itu, terimakasih atas dukungan BKKBN Sumbar, Dinas PPKB3A dan dinas terkait yang konsen mengatasi persoalan stunting,” ungkap Medison.
Ia menjelaskan, dalam melakukan penanganan stunting, Kabupaten Solok telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting dari tingkat daerah hingga ke nagari-nagari. Selain itu, juga ada Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 196 TPK dengan 588 kader.
“Kita juga membentuk Tim Audit Kasus Stunting yang terdiri dari Tim Teknis dan Tim Pakar. Mereka berasal dari Dokter Spesialis Anak, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Psikologi, dan Ahli Gizi,” terang Medison.
Awalnya, berdasarkan data SSGI, angka Pravalensi Stunting di Kabupaten Solok berada pada angka 40.12%. Kemudian tahun 2021 Dinkes Kabupaten Solok melakukan penimbangan massal terhadap 25.574 dari 35.620 balita, sebanyak 134 orang atau 16,2% menderita stunting.
Selanjutnya, pada tahun 2022 dari 30.608 balita dilakukan penimbangan 29.029 (94,8%). Dari hasil penimbangan itu didapat penurunan angka penderita Stunting di Kabupaten Solok menjadi 4.395 (15,12%).
โSemoga penghargaan ini menjadi motivasi untuk bekerja leih baik lagi ke depannya. Ini demi masa depan anak-anak Kabupaten Solok. Kami juga sangat mengharapkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat dalam upaya penanganan stunting,” tutupnya.