PADANG, KLIKPOSITIF- Penduduk sebagai objek dan subjek pembangunan perlu dikenali, diidentifikasi, dipilah, dianalisis sehingga intervensi pembangunan nasional tepat sasaran.
Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati, Senin (31/10) saat Pertemuan Pemanfaatan dan Integrasi Data Di Kampung KB Tingkat Provinsi, di Padang.
Menurut Fatmawati, tersedianya data dan indikator pembangunan yang terkini, valid dan terpercaya merupakan kebutuhan penting bagi pelaksanaan intervensi pembangunan di seluruh tingkatan wilayah.
“Saat ini Kabupaten/kota memiliki kewenangan lebih besar untuk menyusun perencanaan pembangunan dan menentukan apa yang terbaik untuk wilayahnya. Bahkan dengan kebijakan dana desa, maka desa juga diberikan otonomi yang luas dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,” jelasnya.
Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga yang selanjutnya disebut Rumah DataKu sebagai kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro, memiliki peran krusial untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Oleh sebab itu, keberadaan Rumah DataKu penting didirikan di seluruh desa untuk memasok kebutuhan-kebutuhan data yang akan digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan.
Selain itu, pola kegiatan Rumah DataKu yang berbasis pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan data akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan bagi pembangunan, serta data-data yang dihasilkan merupakan artikulasi kepentingan masyarakat secara lebih luas.
“Rumah Dataku menjadi support system pergerakan dan pembangunan di masing-masing kampung keluarga berkualitas yang ada,” ulasnya.
Rumah Dataku adalah kelompok kegiatan (Poktan) masyarakat yang melaksanakan kegiatan pengumpulan verifikasi, analisis, penyajian serta pemanfaatan data kependudukan di tingkat mikro.
Pada Tahun 2022 ini terdapat Rumah DataKu sebanyak 127 RDK yang menjadi sasaran pro pn 2022 yang mana 127 RDK tersebut sudah menerima fasilitasi berupa peningkatan kapasitas hingga fasilitasi pengumpulan dan updating ada.
Data SPJ yang masuk Per 31 Oktober sudah sebanyak 79 RDK yang selesai melaksanakan ketiga tahap dan sisanya masih dalam penyelesaian kegiatan tahap ke tiga.
Dia berharap Rumah Dataku dapat berjalan sesuai fungsinya yaitu sebagai pusat data kependudukan dan informasi keluarga, sebagai penyedia data basis bagi intervensi pembangunan keluarga, serta sebagai instrumen pendidikan kependudukan dan keluarga bagi masyarakat.
Selain itu, Rumah Dataku di Kab/kota semakin mantap pelaksanaannya dan bisa bersinergi dengan program pembangunan di desa/nagari. Sehingga data-data yang telah dikumpulkan di masing-masih rumah data tidak hanya sekedar tersedia namun juga termanfaatkan.