PADANG, KLIKPOSITIF – Dalam catatan sejarah, Tsunami di Padang pernah terjadi sebanyak dua kali.
Tsunami di Padang yang pernah tercatat itu terjadi pada tahun 1797, serta pada tahun 1833.
Kedua tsunami ini tergolong besar dan menghantam perairan Sumatra Barat dan Bengkulu.
Bahkan pada tahun 1833, tsunami tidak hanya menghantam Padang dan Pulau Sumatera, tapi juga menghantam sejumlah negara di dunia.
Namun waktu itu, tidak ada data pasti terkait jumlah korban jiwa maupun jumlah kerusakan bangunan akibat dampak gempa dan tsunami.
Tsunami Padang 1797
Dari naskah asli catatan sejarah gempa, kejadian gempa waktu itu terjadi pada 10 Februari 1797 sekitar pukul 22.00 WIB.
Tidak diketahui pasti berapa kekuatan gempa waktu itu. Namun perkiraannya berkisar M=8,3 hingga M=8,7.
Sumber gempa itu berasal dari zona megathrust Segmen Mentawai. Kota Padang saat itu berjarak sekitar 184 kilometer dari pusat gempa.
Menurut catatan Du Puy (1845) lama guncangan gempa yang terasa di Padang adalah satu menit.
Gempa itu menyebabkan banyak rumah warga yang roboh.
Tak lama setelah gempa, air Sungai Batang Arau mendadak kering dan tepian sungai dipenuhi oleh ikan. Setelah itu, terjadi tsunami dahsyat.
Akibat tsunami itu, kapal asal Inggris berbobot 150 ton yang ditambatkan di sekitar Sungai Batang Arau, terseret hingga satu kilometer dan terdampar di Pasar Burung.
Dalam laporan Du Puy, kapal itu juga menabrak sebuah rumah batu dan dua rumah kayu yang hancur.
Du Puy juga melaporkan, satu bangunan gudang di residen di tepi sungai terangkat dan tersapu tsunami hingga kawasan Kampung Cina.
Di kawasan Pantai Air Manis, Du Puy melaporkan banyak rumah warga yang terendam air.
Pagi harinya setelah gempa, banyak warga di kawasan Pantai Air Manis yang ditemukan meninggal dunia di atas ranting-ranting pohon.
Namun tak ada catatan berapa jumlah korban jiwa akibat tsunami di kawasan Pantai Air Manis Padang ini.
Walaupun dilaporkan kerusakan di Padang cukup parah, tapi dari laporan yang meninggal dunia hanya dua orang.
Menurut Pakar Geologi, Danny Hilman Natawidjaja dalam tulisannya yang berjudul Gempabumi dan Tsunami di Sumatra dan Upaya Untuk Mengembangkan Lingkungan Hidup yang Aman dari Bencana Alam, ini tidak berarti bahwa limpasan tsunami hanya sangat terlihat di wilayah ini, karena perumahan penduduk memang baru menempati wilayah ini pada saat itu.
Danny Hilman memperkirakan tsunami yang menerjang Kota Padang itu ketinggian maksimumnya mencapai 5-10 meter.
Tsunami Padang 1833
Kota Padang juga pernah terjadi tsunami pada tahun 1833, tepatnya pada tanggal 25 November 1833.
Tsunami itu terjadi pada malam hari setelah terjadinya gempa sekitar pukul 20.00 WIB.
Kekuatan gempa tersebut berkisar M=8,8 hingga M=9,2 yang berpusat di pantai barat Sumatera.
Kuatnya gempa itu memicu terjadinya tsunami yang juga menerjang beberapa negara di dunia.
Namun tidak ada catatan pasti berapa korban jiwa akibat terdampak gempa dan tsunami tersebut.
Warga Padang merasakan guncangan gempa itu sekitar 3-5 menit.
Danny Hilman menyebut, tsunami mencapai ketinggian 3-4 meter di Pantai Padang.
Tsunami itu menyapu wilayah pantai sampai beberapa ratus meter ke darat.
Tapi Danny Hilman memperkirakan tsunami ini tidak melanda banyak perumahan, karena masih jarang seperti terlihat di peta tahun 1828.