PADANG, KLIKPOSITIF — Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sumatra Barat (Sumbar) menggelar seminar keliling tentang perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual.
Acara berlangsung di Hotel Santika Premiere Padang, Selasa (17/5/2022).
“Kegiatan ini digelar atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan Japan International Cooperation Agency (JICA),” ujar Kakanwil Kemenkumham Sumbar, R Andika Dwi Prasetya.
Dia menuturkan, seminar ini diikuti oleh kalangan universitas, industri, pelaku usaha kecil menengah, dan sebagainya.
“Tujuan seminar ini adalah menguatkan komponen-komponen masyarakat di Sumbar untuk memahami apa itu kekayaan intelektual sehingga dengan sadar melakukan perlindungan terhadap potensi kekayaan intelektual yang ada di Sumbar,” ujarnya.
Andika berharap, lewat kegiatan ini, pendaftar hak kekayaan intelektual di Sumbar bisa meningkat sehingga bisa menjadi kekuatan ekonomi masyarakat.
“Karena terlindunginya kekayaan intelektual berarti meningkatkan nilai ekonomi dari kekayaan ekonomi bagi kemaslahatan masyarakat,” sebutnya.
Dia menerangkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan Kanwil Kemenkumham Sumbar, banyak potensi kekayaan intelektual di Sumbar.
“Di kalangan universitas, misalnya. Banyak karya (paten) para mahasiswa ataupun pengajar yang dikembangkan di lingkungan kampus. Untuk kekayaan intelektual lainnya bisa berkaitan dengan merek untuk industri, dan sebagainya,” sampainya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, dalam lima tahun terakhir, ada 10.000 lebih pendaftar hak kekayaan intelektual di Sumbar.
“Kita termasuk yang terbaik di Sumatra untuk pendaftar kekayaan intelektual ini. Nomor dua malah terbanyak di Sumatra. Alhamdulillah. Semoga lewat sosialisasi di seminar ini pendaftar kekayaan intelektual bisa lebih meningkat,” sebutnya.
Sementara itu, Expert JICA untuk DJKI, Mishiyama Tomohiro menyampaikan, Sumbar secara keseluruhan memiliki banyak sumber kekayaan intelektual.
“Karena di tempat ini ada berbagai perguruan tinggi dan universitas yang terkemuka dan unggul sehingga bisa mewujudkan kekayaan intelektual yang baru sehingga sangat potensial,” terangnya.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Razilu juga mengungkapkan hal yang sama.
“Karena seluruh kekayaan intelektual mulai dari merek, paten, hak cipta, desain industri, kondisi geografis, hingga kekayaan komunal, semuanya ada di Sumbar. Ini luar biasa,” ucapnya.
Dia berharap pendaftar hak kekayaan intelektual bisa meningkat lagi. “Harapan ke depannya Sumbar bisa leading sebagai yang terbaik dalam kekayaan intelektual di Indonesia,” jelasnya.
Sebagai informasi, Sumbar merupakan provinsi kedua di Indonesia setelah Sulawesi Utara untuk penyelenggaraan seminar keliling. Seminar serupa akan digelar secara bergantian di provinsi lainnya di Indonesia.(Rilis)