KLIKPOSITIF – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan sejumlah arahan dalam menghadapi gejolak ekonomi global.
Ada 7 arahan yang disampaikan Presiden terkait gejolak ekonomi global
Berikut arahan presiden:
Belanja barang dan modal
Pertama, Presiden meminta jajarannya bekerja fokus untuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan menggunakan potensi belanja barang dan modal untuk membeli produk dalam negeri.
โSaya ingatkan lagi, potensi belanja barang dan modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun,” kata Jokowi, Kamis (28/4).
Artinya, total sudah Rp1.062 triliun plus BUMN Rp420 triliun.
“Ini angka yang besar sekali. Jangan sampai, sekali lagi, angka yang sangat besar ini dibelanjakan untuk barang-barang impor,” tegasnya.
Ia menambahkan, sehingga produksi dalam negeri tidak berkembang meningkat.
Jokowi mengingatkan, arahkan semuanya pembelian ke produk-produk dalam negeri. Hilangkan, kurangi sebanyak-banyaknya pembelian produk impor.
Kapasitas Produk Nasional
Presiden juga meminta jajarannya untuk menyiapkan kapasitas produksi nasional.
Jokowi juga mendorong pembuatan kebijakan yang berpihak bagi industri substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri, serta melakukan pendampingan bagi UMKM agar naik kelas.
Percepatan hilirisasi Industri
Kedua, Presiden meminta percepatan proses hilirisasi Industri dalam negeri.
Misalnya, mendorong daerah-daerah yang memiliki pertambangan untuk segera membangun smelter sehingga nilai tambah akan meningkat berlipat-lipat
Kemudian membuka lapangan kerja yang sebesar-besarnya.
โSekali lagi saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah, pengekspor raw material, setop,โ katanya.
Kemandirian di sektor pangan dan energi
Ketiga, Kepala Negara mendorong peningkatan produktivitas dan kemandirian sektor pangan dan energi.
Menurutnya, pangan dan energi merupakan dua sektor yang sangat krusial ke depannya dan Indonesia memiliki potensi pada keduanya.
โLakukan secara fokus dengan skala yang masif,โ ungkapnya.
Peningkatan investasi
Keempat, Presiden meminta peningkatan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.
Untuk itu, Presiden meminta agar pelayanan perizinan terus disederhanakan dan dipercepat sehingga akan menarik investasi.
โKita tidak dapat lagi bergantung pada APBN dan APBD, hati-hati mengenai ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi.
Devisit dibawah 3 persen
Kelima, tahun depan, pemerintah kembali memulai defisit di bawah tiga persen PDB sesuai dengan ketentuan regulasi.
Karena itu, Presiden meminta agar perencanaan betul-betul dirancang dengan rinci, detail, dan tepat.
โLakukan penajaman belanja, sehingga kualitas belanja makin baik makin meningkat. Optimalkan penerimaan perpajakan,โ imbuhnya.
Peningkatan SDM
Keenam, agenda-agenda strategis untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) harus terus berjalan.
Selain itu, percepatan kemiskinan ekstrem, angka stunting yang kedua harus diturunkan.
Pelaksanaan Pemilu
Ketujuh, Presiden meminta jajarannya mempersiapkan pelaksanaan pemilu, yang tahapannya dimulai pada bulan Juni tahun 2022.
Presiden meminta seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota mendukung pelaksanaan tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
โTermasuk tentu saja dukungan anggaran baik dari APBN dan APBD agar pemilu terselenggara dengan baik, sukses, dan lancarโ tandasnya.