KLIKPOSITIF – Bank Indonesia (BI), mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2022 menurun dibanding Desember 2021.
Utang luar negeri Indonesia pada Januari 2022 sebesar 413,6 miliar dolar AS, turun dari Desember 2021 sebesar 415,3 miliar dolar AS.
Posisi ULN Januari 2022 tersebut terkontraksi 1,7 persen jika berbanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Lebih dalam banding kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik yang terdiri dari pemerintah dan bank sentral, maupun sektor swasta.
Adapun ULN pemerintah pada Januari 2022 turun dari 200,2 miliar dolar AS pada Desember 2021 menjadi 199,3 miliar dolar AS.
Tren penurunan tersebut sudah mula sejak September 2021.
Hal ini menyebabkan ULN pemerintah terkontraksi 5,4 persen (yoy), lebih dalam dari kontraksi tiga persen (yoy) pada Desember 2021.
Yang terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS.
Dari sisi pinjaman, secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral, seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur.
Erwin menyebutkan, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu,
Serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.
ULN swasta
Sementara itu ULN swasta juga kembali menurun pada Januari 2022 menjadi sebesar 205,3 miliar dolar AS, dari bulan sebelumnya senilai 206,1 miliar dolar AS, sehingga pertumbuhannya tercatat terkontraksi satu persen (yoy) atau lebih dalam dari penurunan 0,8 persen pada periode sebelumnya.
Perkembangan tersebut bersumber dari adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022 sehingga menyebabkan ULN lembaga keuangan terkontraksi sebesar 4,3 persen (yoy), serta ULN korporasi bukan lembaga keuangan menurun 0,1 persen (yoy).
Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, sektor industri pengolahan, serta sektor pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 76,6 persen dari total ULN swasta.
Kendati demikian, ULN tersebut tetap dominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,3 persen terhadap total ULN swasta.
Utang Luar Negeri tetap Sehat
Bank sentral menilai struktur ULN Indonesia tetap sehat yang mendapat dukungan oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Serta tetap terkendali yang tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga pada kisaran 34,1 persen. Menurun dari bulan sebelumnya sebesar 35 persen.