PASBAR, KLIKPOSITIF – Ratusan warga korban gempa Pasaman Barat mengungsi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat.
Mereka yang mengungsi lantaran takut terjadi gempa susulan yang lebih besar dari gempa sebelumnya.
Selain itu, warga juga takut akan terjadinya longsor yang bisa saja menyapu rumah mereka.
Nenek Tati (64) salah seorang korban gempa warga Pinagar, Kecamatan Pasaman mengatakan dirinya trauma karena gempa yang terjadi.
Rumahnya juga rusak parah dan tak layak lagi untuk tinggal di sana. Tak Hanya itu, ancaman longsor juga menghantuinya.
“Saya ke sini lari mengungsi karena takut ada bukit yang longsor karena gempa,” katanya kepada KLIKPOSITIF, Jumat (25/2/2022) sore.
Ia menerangkan rata-rata pengungsi di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat saat ini bermukim di kaki Gunung Talamau.
“Di sekitar tempat tinggal saya banyak rumah yang hancur, bahkan ada yang rata dengan tanah,” terangnya.
“Tadi setelah gempa, ada dua orang tetangga saya mengalami luka pada bagian kepala nya setelah tertimpa reruntuhan material,” sambungnya.
Kemudian ungkap nenek Tati, dirinya meninggalkan rumah nya sejak pukul 09.00 WIB.
Ia juga bersama pengungsi lain sudah beberapa kali singgah di tempat lain untuk melarikan diri.
“Saya mengungsi bersama cucu saya, kami juga belum makan sejak siang tadi. Kami juga belum tahu harus menginap ke mana malam ini,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan, belum ada tanda-tanda berdirinya tenda-tenda pengungsian di halaman kantor Bupati Pasaman Barat.
Begitu juga untuk dapur umum, belum tampak tanda-tanda akan berdiri.
Namun pihak pemerintah terlihat tengah membagikan nasi bungkus kepada ratusan pengungsi.
Gempa Terjadi di Pagi Hari
Seperti pemberitaan sebelumnya, gempa mengguncang Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar, pada Jumat pagi.
Dari data BMKG, gempa pertama bermagnitudo 5.2. Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat.
Kedalaman gempa adalah 10 kilometer di lokasi 0.14 LU, 99.99 BT.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit dari kejadian itu, gempa kedua kembali guncang Pasaman Barat.
Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat.
Gempa berkedalaman 10 kilometer itu terjadi di wilayah 0.15 LU, 99.98 BT.