PADANG, KLIKPOSITIF – Donatur dari berbagai daerah di Sumbar diharapkan turun tangan membantu Pasaman Barat.
“Terutama untuk donatur dari daerah tetangga,” harap Pakar gempa dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, Ade Edward, Jumat (25/02/2022).
Kebutuhan makan dan minum untuk korban gempa di Pasaman Barat saat ini sifatnya sangat mendesak.
Ia mengatakan, dari pengalaman gempa sebelumnya, makanan dan minuman sangat langka di daerah terparah terdampak gempa.
Sementara untuk dapur umum membutuhkan waktu sekitar satu atau dua hari, sehingga korban gempa akan sangat rentan kelaparan.
Salah satu dampak terparah gempa kali ini, berada di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat.
Untuk kondisi saat ini, listrik mati di Nagari Kajai. Sinyal telepon juga tidak berfungsi. Sementara rumah warga banyak yang roboh.
“Malam nanti bisa saja mereka kelaparan, karena pasti akan sulit mendapatkan makanan dan minuman di sana,” ujarnya.
Oleh karena itu, korban gempa saat ini butuh donatur dari daerah tetangga untuk mengirimkan makanan.
“Kepada donatur dari Bukittinggi, Padang Panjang, Agam, Pariaman, sebaiknya mau mengirim makanan, semalam-malam hari kirimlah,” ujar Ade Edward.
Menurutnya, cara ‘badoncek’ untuk membantu korban gempa juga pernah terlaksana di Sumbar saat gempa 2009 dan kejadian gempa sebelumnya.
Seperti pemberitaan sebelumnya, gempa mengguncang Pasaman Barat (Pasbar), Sumbar, pada Jumat pagi.
Dari data BMKG, gempa pertama bermagnitudo 5.2. Gempa itu terjadi di wilayah 18 kilometer Timur Laut Pasaman Barat.
Kedalaman gempa adalah 10 kilometer di lokasi 0.14 LU, 99.99 BT.
Pada pukul 08.39 WIB, atau empat menit dari kejadian itu, gempa kedua kembali guncang Pasaman Barat.
Gempa itu lebih besar dan bermagnitudo 6.2 yang terjadi di wilayah 17 kilometer Timur Laut Pasaman Barat.
Gempa berkedalaman 10 kilometer itu terjadi di wilayah 0.15 LU, 99.98 BT.