KLIKPOSITIF – Harga beras mengalami Kenaikan dalam sepekan terakhir dan hampir merata di berbagai daerah.
Melihat kondisi tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta pemerintah bertindak cepat untuk mengendalikan harganya, agar tidak berlarut-larut karena merupakan kebutuhan dasar pangan rakyat.
“Saya mendorong, langkah pertama untuk mengendalikan beras, pemerintah segera bayar Perum Bulog yang mencapai Rp4,5 triliun sehingga Bulog dapat segera menjalankan penugasannya sebagai lembaga penyalur beras berupa bansos pemerintah. Dengan Bulog yang menjalankan fungsinya dengan sigap, maka permintaan beras akan semakin dapat dikendalikan terutama permintaan beras medium,” tutur Akmal dilansir dari laman Parlementaria, Rabu (26/1/2022).
Akmal berharap jangan sampai harga beras ini seperti minyak goreng yang naik susah turunnya. Pengendalian beras ini semestinya lebih mudah dan pemerintah jangan sampai kalah dengan para pedagang-pedagang besar beras yang bisa seenaknya mengendalikan harga di pasar.
Ia menjelaskan, hal penting yang akan dapat mengendalikan harga beras di berbagai daerah di Indonesia adalah persoalan distribusi.
“Yang saya khawatirkan ini adalah, ada kebijakan miring berupa membuka kran impor beras medium karena dianggap stok kurang yang menyebabkan harga beras naik. Padahal sebentar lagi panen raya, dan apabila ada opsi impor, ini sangat menyakiti petani beras dalam negeri,” kritisi Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini juga menyampaikan, dengan semua klaim pemerintah bahwa stok beras cukup, tapi kenyataan yang terjadi dilapangan terjadi kenaikan harga beras menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.
Ini artinya, stok milik Perum Bulog belum mampu menahan pergerakan harga beras yang mulai mengalami kenaikan.