PADANG, KLIKPOSITIF – Menyongsong tahun kunjungan Sumbar 2023, Pemprov Sumbar mulai mengambil ancang-ancang guna meningkatkan branding pariwisata Sumatera Barat di tingkat nasional dan internasional.
Ditemui usai rapat di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (11/1/22), Wakil Gubernur, Audy Joinaldy, mengatakan potensi pariwisata Sumatera Barat sangat besar, terutama wisata minat khusus. Begitu pun ruang tumbuh bagi sektor ini masih sangat bisa ditingkatkan.
“Kita punya banyak wisata minat khusus yang sudah memiliki pasar tersendiri, ini akan kita kembangkan lagi,” ujar Audy.
Di samping itu menurut Audy, terdapat dua kunci pariwisata yang saat ini tengah menjadi perhatian khusus pemerintah provinsi. Ia menjelaskan, di samping mengundang investor untuk berinvestasi, Pemprov sedang fokus dalam pembenahan kebersihan, dan pelayanan di sektor pariwisata.
“Dua kunci pariwisata adalah cleanliness dan services, pembenahan kedua hal ini menjadi perhatian utama kita sekarang,” jelasnya.
Sejauh ini, mayoritas pelancong ke Sumatera Barat merupakan para perantau yang pulang ke kampung nya. Potensi pengembangan untuk wisatawan domestik lainnya maupun mancanegara masih sangat besar. Terutama dengan mulai bertumbuhnya Kelompok-kelompok Sadar Wisata yang mengembangkan desa-desa wisata, serta membuka destinasi wisata baru di seluruh kabupaten dan Kota. Sebagian diantaranya malah sudah mendapat Penghargaan di tingkat nasional.
Sementara itu, sejalan dengan kebersihan dan pelayanan yang disampaikan Wagub Audy, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar, Novrial, menyampaikan bahwa Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) memang tengah menjadi perhatian penuh dalam pengembangan pariwisata Sumbar. Ini dibuktikan dengan adanya alokasi APBD khusus untuk pembenahan CHSE di sektor pariwisata.
Lebih lanjut ia menjelaskan, secara persentase pengunjung, 24 persen pelancong ke Sumatera Barat dikarenakan motif budaya, dan 17 persen atas motif kuliner. Menurutnya hal ini juga menjadi perhatian utama dan akan dipasarkan dengan lebih masif, terutama melalui pemasaran digital.