AGAM, KLIKPOSITIF — Budayawan Agam Asraferi Sabri menilai, jika wilayah Agam bagian Timur sukses dimekarkan menjadi Kabupaten, penamaannya hendaklah merunut kepada sejarah zaman silam.
“Secara aturan, nama Agam tetap ada. Tak dihilangkan, hanya saja, sebaiknya memakai identitas yang cocok dengan historis,’’ ungkapnya, Kamis 5 Januari 2017.
Kata Mantan Wali Nagari Pasia, Ampek Angkek itu, penamaan paling cocok bagi wilayah Agam Timur adalah Agam Tuo.
“Dahulu, Belanda membagi Luhak Agam dengan 4 Afdeling (wilayah administratif) yakni Agam Tuo, Agam Mudo, Pasaman, dan Talamau,’’ terangnya.
Agam Tuo, kata Asraferi, pada masanya berpusat di Bukittinggi. Sedangkan Afdeling Agam Mudo pusatnya di Maninjau. Lalu, Pasaman di Lubuk Sikaping dan Talamau di Simpang Ampek.
“Secara historis dan psikologis, Agam bagian Timur lah yang bagian inti sehingga disebut Agam Tuo dengan 40 nagari termasuk Kurai,’’ sambung Asraferi.
Jadi, ungkap Asraferi, Agam Tuo memang paling cocok menjadi nama kabupaten dari wilayah Agam Timur jika berhasil dimekarkan.
Selain itu, jika mekar, kata Asraferi, kemungkinan kabupaten ini akan terbagi menjadi 10 hingga11 kecamatan, mulai dari Matur hingga Baso.
“Semuanya tergantung Matur, jika ikut Agam Tuo, kita 11 Kecamatan,’ujarnya.
Saat ini, anggap Asraferi, rencana pemekaran Kabupaten Agam menjadi dua wilayah sudah masuk tahap yang serius dengan dibuktikan oleh sudah di SK- kannya Tim Pengkajian Pembentukan Kabupaten Baru oleh Bupati Agam pada 2016 lalu.
“DPRD juga serius. Ini bukan wacana lagi,’’ tutup Asraferi.
[Hatta Rizal]