6 Adab Sebelum Tidur Menurut Hadis dan Sunnah Nabi

Ilustrasi Tidur

Ilustrasi Tidur

KLIKPOSITIF – Tidur merupakan salah satu kebutuhan utama hidup manusia. Kualitas tidur dapat memengaruhi pola kerja keesokan harinya.

Kebutuhan untuk istirahat dan tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas maupun kebutuhan dasar lainnya.

Pasalnya, pada kondisi istirahat dan tidur tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal.

Dalam Islam ada ajaran melalui sunnah nabi dan juga hadis bagaimana adab tidur yang baik pada malam hari.

Berikut adab sebelum tidur di malam hari dilansir dari laman Muhammadiyah:

Pertama, tidur di awal malam.

Landasan ini didasarkan pada hadis fi’liyyah Nabi Muhammad Saw tentang kurang baiknya berbincang-bincang sesuatu yang kurang bermanfaat setelah waktu isya.

Dari Abu Barzah: “Bahwasanya Rasulullah Saw tidak menyukai tidur sebelum salat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, mengambil air wudhu.

Hal ini berdasarkan hadis al-Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat”. (HR. Bukhari no. 247).

Ketiga, berbaring pada sisi kanan badan.

Sama dengan hadis sebelumnya, hal ini berdasarkan hadis Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi Saw:

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

Rasulullah Saw cenderung kurang menyukai tidur dengan posisi tengkurap.

Keempat, meniup kedua telapak tangan lalu mengucap QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Naas, masing-masing sekali.

Setelah itu usapkan kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat terjangkau.

Lakukan Hal ini sebanyak tiga kali.

Amalan ini dicontohkan oleh Nabi Saw sebagaimana hadis riwayat dari ‘Aisyah, beliau berkata:

Nabi Saw ketika berada pada tempat tidur setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas).

Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu terjangkau mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan.

Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Kelima, membaca Ayat Kursi.

Landasan ini terjadi ketika Abu Hurairah bertugas menjaga harta zakat Ramadan kemudian ada seseorang yang mencuri harta tersebut.

Namun kemudian Abu Harairah merebut kembali harta tersebut.

Masalah ini kemudian diadukan kepada Rasulullah saw oleh Abu Hurairah.

Lalu Abu Hurairah menceritakan suatu hadis berkenaan dengan ini: “Jika kamu hendak berbaring pada atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari no. 3275).

Keenam, membaca doa tidur.

Pada tahap akhir sebelum akhirnya kita terlelap adalah dengan membaca doa.

Landasan doa ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah, berikut doanya:

“Bismika Allahumma ahya wa amut (Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan mati)”.

Catatan: Sebetulnya ada beberapa varian dalam membaca doa sebelum tidur.

Exit mobile version