BUKITTINGGI, KLIKPOSITIF – Asrafi Abrar (24), Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat mengikuti ujian akhir di hadapan majelis sidang, Sabtu 21 Agustus 2021.
Wakil Rektor III UM Sumatera Barat Moch Abdi mengatakan, Asrafi merupakan satu-satunya mahasiswa dari penyandang disabilitas yang mengikuti sidang akhir.
Dalam sidang itu, Asrafi yang merupakan seorang tuna rungu, dibantu oleh Robert Nino sebagai translator.
Sedangkan Dekan Fakultas Teknik MasrilST.MTbertindak sebagai dosen pembimbing bersama Selva DeviST.MT. Sementara dosen penguji adalah Ir.Surya Eka Priana MT, dan IshakST.MT.
Asrafi mengajukan skripsi dengan judul Pengaruh Penambahan Limbah Kaca Terhadap Mutu FC 14,5 dan Kuat Tahan Beton.
Kendati mempunyai keterbatasan dengan pendengaran, lewat bantuan translator ia sukses melewati ujian itu, dengan berhasil menjawab setidaknya 80 persen pertanyaan dari penguji.
“Kita baru perdana menyidangkan mahasiswa disabilitas dari Fakultas Teknik, ini membuktikan jika ke depannya kita mampu menampung mahasiswa berkebutuhan khusus,” ungkap Moch Abdi.
Dia menegaskan, kehadiran Asrafi membuktikan disabilitas mampu bersaing dengan mahasiswa lain, sekaligus pembuktian jika UM Sumatera Barat ramah terhadap mahasiswa disabilitas.
Sementara Dekan Fakultas Teknik Masril mengatakan, Asrafi tergolong sebagai mahasiswa pintar yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Hal ini dibuktikan dengan IPK-nya yang selalu diatas rata-rata dan mampu bersaing dengan mahasiswa lain.
“Kita harap ke depan banyak mahasiswa disabilitas yang bergabung dengan UM Sumatera Barat, kita menyediakan tempat bagi mereka,” jelasnya.
Asrafi merupakan pemuda asal Nagari Sungai Pua yang saat ini tinggal di Tarok Dipo. Latar belakangnya adalah atlet badminton dengan prestasi mentereng di tingkat disabilitas lewat medali emas di sejumlah kejuaraan nasional.
Lewat translatornya, Asrafi mengungkapkan kegembiraan berhasil menyelesaikan sidang dan meyakinkan para pengujinya.
Sementara, Wakil Dekan Hariyadi S.KOM, M.KOM mengatakan, Asrafi berhasil menyelesaikan kuliahnya tepat waktu dan tanpa kendala yang berarti.
“Ia tak pernah minder, bisa bergaul dengan siapa saja. Begitupun mahasiswa lainnya, selalu membantunya,” katanya.
Selama perkuliahan, pihak UM Sumbar memang memberikan perlakukan khusus terhadapnya sehingga ia mudah menyerap setiap mata kuliah.
Hasil sidang tersebut, akan keluar secara serentak pada Minggu depan.
(*)