KLIKPOSITIF – Semen Padang FC berhasil mempertahankan posisi di kompetisi tertinggi antar klub tanah air, Liga 1 pada musim depan.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari peran duet gelandang asing yang didatangkan klub paruh kedua musim 2024/2025 ini.
Dua pemain gelandang itu adalah Filipe Chaby dan Alhassan Wakaso. Mereka memegang peran krusial dalam perjuangan Semen Padang bertahan di BRI Liga 1 musim 2024/25.
Gelandang serang asal Portugal, Filipe Chaby, tampil sebagai motor kreatif sekaligus pencetak gol penting bagi Kabau Sirah.
Pada putaran kedua kompetisi, Chaby menunjukkan performa impresif dengan torehan tiga gol dan dua assist dalam 15 pertandingan, yang sangat membantu tim meraih poin-poin krusial.
Salah satu gol pentingnya tercipta saat Semen Padang bermain imbang 1-1 melawan Malut United FC, memperlihatkan kemampuannya mencetak gol di saat-saat genting.
Selain kontribusi gol dan assist, Chaby juga kerap menjadi pengatur serangan yang mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya.
Meski tidak mencetak gol saat tandang selama 582 menit di BRI Liga 1, pengaruhnya dalam membangun serangan tetap terasa signifikan.
Keberadaan Chaby di lini tengah memberikan keseimbangan antara kreativitas dan kontrol permainan, yang sangat dibutuhkan oleh Semen Padang untuk menghadapi tekanan dari lawan-lawannya.
Sementara itu, Alhassan Wakaso berperan penting sebagai gelandang bertahan yang juga mampu membantu serangan.
Wakaso dikenal dengan kemampuan fisik dan agresivitasnya dalam merebut bola, serta kecerdasan taktik yang membuatnya menjadi pemain kunci di lini tengah.
Meskipun sempat menerima kartu merah dalam laga melawan Persis Solo, kontribusinya tidak bisa diabaikan, termasuk gol yang dicetaknya dalam pertandingan penting.
Perannya sebagai jangkar lini tengah membantu Semen Padang menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
Kolaborasi antara Filipe Chaby dan Alhassan Wakaso menciptakan sinergi yang kuat di lini tengah Semen Padang.
Chaby yang lebih ofensif dan Wakaso yang bertahan saling melengkapi, sehingga tim mampu mengendalikan tempo permainan dan meminimalisir tekanan lawan.
Kombinasi ini menjadi salah satu kunci agar Semen Padang mampu bertahan di BRI Liga 1 meski menghadapi persaingan ketat dan tekanan degradasi.(*)