Sinergi Bisnis dan Akademisi: Unand Bantu Al Hanan Catering Jadi Lebih Kompetitif

Sinergi Bisnis dan Akademisi: Unand Bantu Al Hanan Catering Jadi Lebih Kompetitif
Hayati - launching PCX 160

PADANG, KLIKPOSITIF – Dalam upaya mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), tim pengabdian Universitas Andalas (Unand) melaksanakan program kemitraan masyarakat untuk mendampingi Al Hanan Catering, usaha jasa boga yang berbasis di Kota Padang yang telah berdiri sejak tahun 2022.

Kegiatan pendampingan yang digelar pada 19 Oktober 2024 ini, bertujuan untuk meningkatkan legalitas dan kualitas manajemen usaha sesuai standar regulasi dan kebutuhan pasar. Dan, Al Hanan Catering sendiri, merupakan bisnis keluarga yang menawarkan layanan katering untuk berbagai acara, dari pernikahan hingga makan siang kantor.

Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah legalitas usaha dan promosi yang masih terbatas, serta belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) maupun sertifikasi PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). Maka dari itu lah, tim pengabdian Unand yang dipimpin Dr. Riesi Sriagtula, dengan anggota Afriani Sandra, M.Sc dan Deni Novia, M.P, memberikan pendampingan kepada Al Hanan Catering.

“Al Hanan Catering belum memiliki NIB maupun PIRT. Tanpa kedua dokumen ini, Al Hanan tidak dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk proyek pemerintah yang memerlukan izin resmi. Jadi, itulah kenapa kami memberikan pendampingan ke Al Hanan Catering,” kata Riesi Sriagtula, ketua Tim pengabdian Unand.

Sebagai langkah awal, katanya melanjutkan, tim memberikan pelatihan tentang pentingnya legalitas usaha melalui sistem Online Single Submission (OSS), yang menjadi pintu masuk untuk mendapatkan izin lain seperti PIRT dan NPWP. Dengan NIB, pelaku usaha dapat mengakses berbagai fasilitas fiskal, meningkatkan kredibilitas, dan menjangkau konsumen yang lebih luas.

Selanjutnya, Al Hanan Catering mengikuti pelatihan sertifikasi PIRT yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas. Sertifikasi ini menandakan bahwa produk makanan yang dihasilkan memenuhi standar keamanan pangan, memungkinkan pengembangan produk olahan siap konsumsi yang lebih kompetitif.

Selain pelatihan legalitas, tim pengabdian juga memberikan bimbingan terkait pengelolaan keuangan, manajemen operasional, dan strategi pemasaran digital. Melalui sesi ini, Al Hanan mendapatkan wawasan tentang pencatatan keuangan yang rapi, pengendalian biaya, serta cara memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan layanan katering mereka.

“Program pendampingan ini diharapkan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan usaha Al Hanan dan perekonomian lokal. Dengan legalitas terjamin dan sertifikasi keamanan pangan, Al Hanan dapat memperluas pasar hingga ke lembaga pemerintah dan proyek berskala besar yang membutuhkan standar tinggi,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, program ini juga memberikan pengalaman belajar langsung bagi mahasiswa dan dosen yang terlibat. “Mahasiswa bisa memperoleh keterampilan praktis dalam mendampingi UMKM sesuai dengan indikator kinerja perguruan tinggi (IKU2 dan IKU5), sementara dosen dapat memperkuat keterlibatan dalam pengabdian masyarakat,” bebernya.

Kegiatan pengabdian ini juga mempertemukan pelaku UMKM dengan para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi, termasuk dalam inovasi produk dan pengemasan yang menarik. Dengan demikian, Al Hanan Catering tidak hanya menjadi usaha jasa boga, tetapi juga menjadi model bisnis UMKM yang tangguh dan berdaya saing.

“Legalitas yang kuat tentunya menjadi fondasi penting untuk menciptakan bisnis yang profesional, kompetitif, dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah, UMKM di sektor kuliner seperti Al Hanan Catering dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah yang inovatif dan berkualitas,” pungkas Resi.(*)

Exit mobile version