PESSEL, KLIKPOSITIF- Anggota DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Nasrul menjemput seluruh aspirasi masyarakat dalam kerja lapangan pada reses masa sidang II tahun 2025, di daerah pemilihan (Dapil)-nya.
Nasrul yang juga Ketua Karang Taruna Kabupaten Pessel ini, mengagendakan masa resesnya di Dapil III, yakni Kecamatan Sutera dan Lengayang, selama lima hari, sejak Sabtu 15 Februari 2025, hingga Kamis 20 Februari 2025.
Nasrul mengatakan, dalam reses masa sidang II tahun ini, pihak memaksimalkan mendengar aspirasi masyarakat secara langsung, dalam memaksimalkan fungsi kedewanan.
Ia mengatakan, setelah beberapa hari reses dilakukan, Nasrul mengaku, keluhan atau aspirasi yang banyak diterima adalah soal infrastruktur rusak.
Ia menjelaskan, sejumlah infrastruktur yang rusak tersebut merupakan dampak dari banjir yang terjadi pada Maret 2024 lalu, dan saat ini membutuhkan penanganan secepatnya.
“Ada jalan yang hampir putus, akibat banjir tahun 2024, lalu. Namun, belum terealisasi. Jadi ini akan kita coba usulkan,” ungkap Anggota Fraksi PKS DPRD Pessel ini pada Klikpositif.
Selain soal infrastruktur, ia juga mendengar keluhan masyarakat soal ketidakaktifan BPJS gratis yang diprogram pemerintah. Selain itu, juga soal infrastruktur pertanian dan perkebunan.
“Ini kalau saya lihat adalah salah satu masalah kompleks di Pesisir Selatan. Dalam hal ini, kita sangat mendorong Pemda bisa memperhatikan dan memiliki berdasarkan skala prioritas,” ujarnya.
Salah seorang warga, Amran (59) sangat mengapresiasi reses yang dilakukan oleh Nasrul. Menurutnya, melalui reses tersebut warga bisa secara langsung menyampaikan aspirasinya kepada dewannya.
“Kami sangat berterima kasih kepada pak Nasrul. Semoga ke depan bisa ditingkatkan lagi. Boleh masyarakat bisa berkeluh kesah secara langsung,” terangnya.
Ia menjelaskan, persoalan yang mereka keluhkan saat ini adalah persoalan infrastruktur yang rusak akibat bencana. Saat ini, masih yang berkondisi rusak parah.
“Yang pertama soal jalan di Dusun Tangah menuju Air Kalam dengan Tanjung Durian. Jalan itu hampir putus, banjir tahun 2024. Belum terealisasi,” terangnya.
Ia berharap melalui, suara para dewan yang datang langsung untuk menyerap aspirasi masyarakat bisa menyampaikan kepada pemerintah secara kelembagaan dan bisa menjadi jawaban terhadap kondisi yang terjadi.