PADANG, KLIKPOSITIF — Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Padang hadirkan pelatihan operator alat berat (ekskavator). Pelatihan ini merupakan kelas baru dan pertama kali dibuka di BPVP Padang yang dibiayai sepenuhnya oleh Kemnaker RI.
Kepala BPVP Padang , Eka Cahyana Adi saat ditemui di BPVP Padang mengatakan, selain kelas operator alat berat ini, BPVP Padang yang bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melatih prajurit TNI dari Tiga Matra (Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara) serta PNS di TNI untuk kelas Tata Boga dan Barista.
Salah seorang peserta pelatihan Operator Alat Berat untuk Ekskavator, Elwandi Latenofa (35) mengatakan, ia awalnya mengetahui dibukanya pelatihan Operator Alat Berat di BPVP Padang saat melihat postingan di akun Instagram.
Melihat hal tersebut, warga Ulu Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang tersebut, segera mendaftarkan diri. “Kita belajar dari nol untuk mengoperasikan alat berat ekskavator di BPVP Padang ini. Kita latihan bersama-sama dengan rekan-rekan sudah lebih kurang dua bulan,” ujarnya.
Wandi berharap, setelah dilatih mengoperasikan alat berat ekskavator ini, ia berharap dapat bekerja di perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang alat berat ekskavator. “Harapannya itu, kita dapat bekerja dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang alat berat,” ujarnya.
Instruktur Operator Alat Berat BPVP Padang, Muhammad Irsyad mengatakan, mengenai pelatihan baru yakni Operator Alat Berat di BLK ini konsepnya bagaimana peserta mempelajari tentang bagaimana cara mengoperasikan ekskavator.
Dia menjelaskan, untuk pelajarannya sendiri itu ada lima unit mulai dari K3 (kesehatan dan keselamatan kerja), kemudian menerapkan komunikasi di tempat kerja kemudian tiga unit lagi mengoperasikan alat berat atau ekskavator.
“Nah yang tiga ini yaitu mulai dari menggali material, memuat material dan juga membuat parit. Untuk yang unit kompetensinya jadi ada 5 unit kompetensi mengenai jam pelajaran sendiri itu total jam pelatihannya itu ada 280 jam pelajaran. Jadi kurang lebih itu sekitar 35 hari kerja,” ujarnya.
Ia melanjutkan, tujuan akhir dari pelatihan Operator Alat Berat ini, peserta bisa memanfaatkannya untuk mungkin mencari pekerjaan. “Memudahkan teman-teman kita untuk mencari pekerjaan dan untuk yang sekarang itu, insyaallah kita usahakan sampai mereka mendapatkan surat izin operator. Nah jadi nanti ada ibaratnya kalau dalam berkendara ada simnya lah gitu,” kata dia.
Kemudian, untuk kelas Tata Boga, salah seorang dari PNS di lingkungan TNI Yeni Marsandra mengatakan, pelatihan ini berawal dari Mabes TNI yang bekerjasama dengan BPVP Padang. “Untuk jurusan yang di Bidang Tata Boga kita ada 16 orang, begitu juga di Barista 16 orang juga,” katanya.
Menurutnya, tujuan akhir dari pelatihan ini, untuk persiapan pensiun nantinya. “Untuk persiapan di hari pensiun nantinya. Siapa tau dari kita ada juga yang minat untuk berwirausaha, yang kita utamakan lebih mengejar program kerjasama saja,” ujar PNS di Lantamal 2 Padang tersebut.
Sementara untuk pelatihan Barista, salah seorang instruktur Baitul Makmur mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk perhatian kepada personil TNI. “Teman-teman ini kita latih mulai dari pengenalan kopi, sampai coba kopi, sampai menyeduh kopi. Sekarang ini temen-temen sedang dilatih menyeduh kopi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, tujuan pertama sekali itu bagaimana teman-teman paham dengan benar menjadi Barista yang Kompeten dan memiliki semangat untuk berwirausaha mandiri yang nantinya juga berdampak pada penyediaan dan penyerapan tenaga kerja.